Sebelumnya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka pintu bagi jamaah umrah. Hal ini langsung direspons Pemprov Jatim, jajaran Angkasa Pura, maskapai penerbangan, KKP, dan terutama Kemenag Jatim. "Dua hari lalu Pak Menko Marves hadir langsung koordinasi kesiapan Jatim untuk memberangkatkan jamaah haji umrah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram mengatakan bahwa jumlah jamaah umrah yang berangkat pada Senin (14/3) melalui Bandara Juanda sebanyak 392 orang. Kemudian Selasa (15/3) ada 260 jamaah. Ia berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah memperjuangkan niat baik dan harapan masyarakat Jatim untuk berangkat melalui Bandara Juanda.
"Jamaah yang tunda sebenarnya ada 9.000 sekian, tetapi sebagian ada yang sudah diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini untuk Jawa Timur yang belum diberangkatkan ada 8.041 orang. Nah, untuk jamaah umrah yang belum diberangkatkan, sesuai rakor akan diberangkatkan kemudian," katanya.
Ketua AMPHURI Jawa Timur dan Nusa Tenggara Muhammad Sufyan Arif mengatakan, jamaah umrah yang sudah mendaftar di Jatim hampir 3.000 orang. April nanti, bertepatan dengan bulan Ramadan, animo masyarakat lebih besar apalagi dibuka. "Hampir 6.000 sampai 7.000 orang," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Bandara Juanda tidak hanya melayani penerbangan untuk jamaah umrah, tapi juga keberangkatan dan kedatangan internasional. "Prinsipnya sama seperti di Jakarta dan Bali untuk kedatangan internasionalnya. Seperti umrah berangkat dari Jawa Timur, kembali di Jawa Timur," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto