get app
inews
Aa Text
Read Next : Sekolah Wijaya Putra Peringati Haul ke-8 Prof Saleh, Ajarkan Siswa Hormat Orang Tua

Doxing: Jejak Digital yang Menghantui, Tanggung Jawab Kita di Dunia Maya

Minggu, 05 Januari 2025 | 10:11 WIB
header img
Ulul Albab, Ketua ICMI Orwil Jatim. Foto/Dok Pribadi

Dunia Maya, Dunia Nyata: Menyadari Jejak Digital Kita

Sebagai cendekiawan Muslim, kita diajarkan bahwa segala amal perbuatan kita di dunia ini memiliki dampaknya—baik di dunia maupun di akhirat. Islam dengan sangat jelas mengajarkan bahwa setiap kata yang diucapkan, setiap tulisan yang disebarkan, akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak. Bahkan di dunia maya pun, jejak digital kita adalah bagian dari amal yang akan kita bawa, baik itu menjadi amal jariyah atau sebaliknya, amal kejelekan.

Bayangkan jika kita membagikan sebuah informasi yang bermanfaat—baik itu pengetahuan, solusi, atau kebaikan itu bisa menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun kita telah tiada. Tetapi, jika kita malah menyebarkan fitnah, kebohongan, atau bahkan data pribadi orang lain yang kita ambil tanpa izin, maka itu bisa menjadi amal kejelekan yang akan membebani kita. Betapa beratnya tanggung jawab ini, terutama di tengah derasnya arus informasi di dunia maya.

Sebagai contoh, dalam kasus doxing yang diduga menimpa para aktivis ICW, kita tidak hanya melihat perbuatan yang merugikan secara pribadi, tetapi juga dampaknya pada masyarakat secara umum. Doxing bisa menjadi senjata untuk melemahkan mereka yang berdiri di garis depan dalam memerangi korupsi, menyuarakan keadilan, dan memperjuangkan demokrasi.

Pentingnya Etika Digital dan Keamanan Pribadi

Namun, bukan hanya tentang melindungi diri kita sendiri dari ancaman digital, tetapi ini juga tentang menumbuhkan kesadaran kolektif. Kita semua perlu berkomitmen untuk menjaga agar dunia maya tetap menjadi ruang yang aman dan sehat. Ini adalah panggilan untuk kita semua, terutama bagi cendekiawan, aktivis, dan masyarakat yang mengandalkan platform digital untuk menyuarakan aspirasi.

Sebagai bagian dari masyarakat sipil, kita juga harus memiliki etika digital yang jelas. Menyebarkan informasi yang tidak pasti atau merugikan pihak lain tanpa klarifikasi hanya akan memperburuk situasi. Terlebih, apa yang kita unggah, baik itu lewat WhatsApp, Twitter, Instagram, atau platform lainnya, harus menjadi pertimbangan moral dan etis. Ini adalah tugas kita untuk memastikan bahwa dunia maya tidak menjadi sarana untuk menyebarkan kebencian, fitnah, atau ancaman terhadap siapapun.

Kita juga harus mewaspadai adanya pelanggaran privasi yang terjadi tanpa kita sadari. Semua orang, baik itu aktivis, jurnalis, maupun masyarakat biasa, berhak untuk menjaga privasi mereka. Dan ini bukan hanya hak mereka, tetapi juga tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan menghormati privasi sesama.

Menghadapi Doxing: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai individu? Pertama, pastikan bahwa informasi pribadi yang kita bagikan di dunia maya tetap terjaga dengan baik. Periksa pengaturan privasi pada akun media sosial kita, hindari berbagi informasi sensitif secara sembarangan. Kedua, sebagai bagian dari masyarakat, kita harus saling mendukung satu sama lain—terutama mereka yang menjadi korban dari praktik-praktik digital yang merugikan, seperti doxing.

Bagi para cendekiawan dan aktivis, marilah kita menjadi contoh yang baik. Tunjukkan bahwa dunia maya bisa digunakan sebagai sarana untuk membangun, bukan merusak. Tunjukkan bahwa kita bisa berbicara dengan bijak, berbagi informasi dengan akurat, dan beraktivitas di ruang digital dengan penuh tanggung jawab.

Jika kita bisa melakukannya, dunia maya akan menjadi tempat yang lebih aman dan penuh manfaat. Dan jika kita semua mengingat bahwa setiap tindakan kita di dunia maya akan dipertanggungjawabkan, maka kita akan lebih berhati-hati dalam setiap langkah digital kita.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut