JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID - Kasus misterius dugaan pembunuhan terhadap seorang pria yang jasadnya ditemukan di hutan Jombang akhirnya terungkap. Setelah seminggu penuh penyelidikan, polisi berhasil menangkap enam orang pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis ini. Para pelaku, yang terdiri dari tiga orang dewasa dan tiga remaja, ditangkap dalam operasi yang dilakukan oleh Tim Resmob Satreskrim Polres Jombang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun iNEWS, keenam pelaku yang ditangkap antara lain: AS alias Gareng (22), seorang pelajar asal Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Jombang; AR (23), warga Desa Madurejo, Kecamatan Pasiran, Kabupaten Lumajang; HM (19), asal Desa Siman, Kecamatan Kepungan, Kabupaten Kediri; RG (17), asal Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang; serta dua remaja berusia 16 tahun, KS dan MR, yang berasal dari Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengonfirmasi penangkapan keenam pelaku tersebut. “Kami telah mengamankan enam orang pelaku, tiga di antaranya dewasa, dan tiga lainnya masih di bawah umur,” ujar Margono, Kamis (30/1/2025).
Tim Resmob Polres Jombang berhasil menangkap para pelaku di lokasi yang berbeda. Dua pelaku berhasil dibekuk di Temanggung, Jawa Tengah, sementara empat lainnya ditangkap di wilayah Jombang. Saat ini, keenam pelaku tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Penyelidikan masih berlangsung, kami belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai kronologi dan motif pembunuhan ini,” jelas Margono. Ia menambahkan bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan setelah penyidikan lebih mendalam.
Korban Ditemukan di Hutan Jombang
Sebelumnya, pada Minggu (19/1/2025), sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan oleh warga di hutan Jombang, tepatnya di petak 102 L, RPH Tanjung, DKPH Ploso Timur, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh. Penemuan tersebut sempat mengguncang masyarakat setempat, karena kondisi tubuh korban yang mengenaskan.
Setelah melakukan penyelidikan selama seminggu, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi korban sebagai MZ (19), seorang pria asal Krian, Sidoarjo, yang dilaporkan hilang oleh keluarganya. Identifikasi ini diketahui setelah keluarga korban melihat foto jasad yang beredar di media sosial, khususnya di Facebook.
Hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik di RS Bhayangkara Kediri dan RSUD Jombang mengungkapkan adanya enam luka robek di bagian kepala korban, serta satu luka robek di pelipis kiri. Luka-luka tersebut diduga merupakan akibat pukulan benda tumpul, yang menyebabkan pendarahan dan patah tulang tengkorak.
Luka-luka tersebut mengindikasikan bahwa korban dibunuh oleh lebih dari satu orang, dan sempat melakukan perlawanan. Hal ini diperkuat dengan temuan luka-luka di bagian tangan korban. Diperkirakan, korban tewas akibat kekerasan yang sangat brutal.
Meski kasus ini sudah terungkap, polisi masih terus mendalami lebih lanjut mengenai motif pembunuhan yang terjadi. “Kami berharap masyarakat sabar menunggu, karena penyidik masih bekerja untuk mengungkapkan semua fakta terkait kejadian ini,” tambah AKP Margono.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi di wilayah Jombang dan sekitarnya, dan membuat warga semakin waspada akan keamanan di sekitar mereka. Pemeriksaan terhadap para pelaku yang masih di bawah umur juga akan menjadi perhatian khusus, mengingat dampak hukum yang dapat mereka hadapi.
Editor : Arif Ardliyanto