Tahun 2024, Pegadaian Raih Laba Rp 5,85 Triliun, 2025 Siap Kembangkan Ekosistem Emas
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/10/ed94d_pegadaian.jpg)
Memasuki tahun 2025, Pegadaian bertekad untuk terus memperluas jangkauan bisnisnya dengan memperkenalkan berbagai produk dan layanan berbasis emas. Sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi emas, Pegadaian berkomitmen untuk mendukung perekonomian Indonesia melalui ekosistem emas yang terus berkembang.
"Kami sangat bersyukur, Pegadaian di tahun 2025 mendapatkan izin khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bulion. Pegadaian menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengantongi izin untuk melakukan perdagangan emas, pinjaman modal kerja emas, hingga deposito emas," tambah Damar.
Pada akhir tahun 2024, Pegadaian resmi mendapatkan izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha bulion melalui surat persetujuan dari OJK nomor S-325/PL.02/2024. Melalui izin tersebut, Pegadaian kini dapat menawarkan layanan Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, serta Jasa Titipan Emas Korporasi yang dapat mempermudah masyarakat dalam berinvestasi emas.
Keunggulan Pegadaian sebagai lembaga penyedia bulion terlihat dari infrastruktur yang mumpuni, seperti penyimpanan emas dengan standar internasional, serta fasilitas terbesar di Indonesia untuk penyimpanan emas. Selain itu, produk emas yang ditawarkan Pegadaian melalui layanan Bulion semakin lengkap, memberikan banyak pilihan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas dengan lebih mudah.
Investasi emas di Indonesia terus berkembang pesat, dengan banyak masyarakat yang semakin tertarik untuk berinvestasi karena menguntungkan dan terbilang aman. Di tahun 2024, harga emas menunjukkan kinerja yang luar biasa. Dengan adanya layanan Bulion Pegadaian, masyarakat semakin dimudahkan untuk memiliki investasi emas, terutama dengan kemudahan transaksi dan keamanannya yang terjamin.
Pegadaian terus berkomitmen untuk mengembangkan bisnis bullion services guna mendukung perekonomian Indonesia dan mendorong masyarakat untuk MengEMASkan Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto