Waspada DBD di Musim Penghujan! Wali Kota Surabaya Keluarkan Surat Edaran Pencegahan Serius
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/12/278f1_wali-kota.jpg)
SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Surabaya menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan puncak musim hujan. Menyikapi hal ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.9.2/2713/436.7.2/2005 yang berisi langkah-langkah pencegahan DBD bagi masyarakat.
Dalam SE tersebut, masyarakat diimbau untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus, yaitu: Menguras dan menyikat penampungan air minimal seminggu sekali, Menutup rapat tempat penyimpanan air, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
Selain itu, langkah Plus mencakup: Penggantian air vas bunga dan tempat minum burung setiap minggu, Memperbaiki saluran air yang rusak dan menutup lubang-lubang kecil di bambu atau pohon, Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai dan lavender, Menggunakan kelambu saat tidur dan memastikan ventilasi rumah cukup, dan Menaburkan bubuk larvasida pada tempat yang sulit dikuras
Menurut BMKG Jawa Timur, Surabaya masih berada dalam puncak musim hujan hingga Februari 2025, dengan intensitas curah hujan sedang di seluruh wilayah. Kondisi ini meningkatkan risiko penyebaran DBD, sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
"Kami berharap masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan kerja bakti untuk mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk," ujar Eri Cahyadi, Rabu (12/2/2025).
Pemkot Surabaya juga mendorong instansi pendidikan untuk mengaktifkan pemantauan jentik melalui program Siswa Pemantau Jentik (WaManTik). Siswa dan warga sekolah diharapkan melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk evaluasi hasilnya.
Langkah ini ditargetkan mampu meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Surabaya hingga 95% atau lebih.
Wali Kota Eri Cahyadi mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD, seperti:
- Demam tinggi tanpa sebab selama 2-7 hari
- Ruam atau bintik merah pada kulit
- Nyeri otot dan sendi
- Pusing, mual, muntah, dan nafsu makan menurun
- Mimisan atau perdarahan ringan pada gusi
"Jika mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke puskesmas terdekat agar dapat dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mencegah penyebaran lebih luas," tegasnya.
Dengan partisipasi aktif seluruh warga, diharapkan penyebaran DBD di Surabaya bisa ditekan. Mulai sekarang, lakukan 3M Plus, jaga kebersihan lingkungan, dan selalu waspada terhadap gejala DBD!
Editor : Arif Ardliyanto