Terinspirasi Kehidupan Nyata, Mahasiswi Untag Surabaya Ciptakan Terapi Bermain Anak Penderita Kanker
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/15/052bb_mahasiswa-untag.jpg)
SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Assakinah Siscahyaningsih, mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, berhasil menjadi salah satu calon wisudawan terbaik berkat inovasi terapi berbasis permainan untuk anak penderita kanker. Karya ilmiahnya yang berjudul Efektivitas Play-Based Occupational Therapy dalam Meningkatkan Quality of Life pada Anak Penderita Kanker menjadi terobosan yang berdampak nyata bagi para pasien anak.
Motivasi Assakinah dalam mengangkat topik ini tidak lepas dari pengalaman pribadinya. Ia tergerak setelah melihat dua anak tetangga kosnya yang berjuang melawan kanker.
Selain itu, keterlibatannya dalam kegiatan sosial di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Surabaya saat semester lima semakin memperkuat tekadnya untuk membantu anak-anak penderita kanker mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
"Saya melihat banyak anak penderita kanker yang kerap merasa lelah dan sedih akibat terapi pengobatan yang harus dijalani secara rutin. Dari situ, saya tergerak mencari solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka," ungkapnya.
Dalam penelitian ini, Assakinah mengembangkan Play-Based Occupational Therapy (PBOT), yaitu metode terapi yang menggunakan permainan untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan hidup, rasa percaya diri, serta mengurangi kecemasan.
"Ada berbagai jenis mainan yang digunakan dalam terapi ini, seperti perkakas, rubik, dan estafet bola emoji. Selain itu, saya juga memanfaatkan alat bantu seperti pop-up book, pohon harapan, dan bola untuk memperkuat efek terapi," jelas mahasiswa yang akrab disapa Sasa ini.
Penelitian ini telah diuji coba pada tujuh pasien anak penderita kanker, dan hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas hidup mereka. Anak-anak yang mengikuti terapi ini merasa lebih termotivasi, percaya diri, dan memiliki semangat untuk menjalani proses pengobatan yang berat.
Keberhasilan Assakinah tidak lepas dari bimbingan dua dosen luar biasa, Dra. Tatik Meiyuntariningsih, M.Kes., Psikolog, dan Akta Ririn Aristawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Keduanya selalu mendukung dan memberikan arahan selama proses penelitian berlangsung.
"Alhamdulillah, saya mendapatkan pembimbing yang sangat luar biasa. Mereka selalu mengarahkan saya dengan baik," ujarnya penuh syukur.
Menariknya, penelitian ini tidak akan berhenti di sini. Akta Ririn Aristawati mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan terapi ini dalam bentuk buku dan modul yang akan didistribusikan kepada perawat serta orang tua anak penderita kanker.
"Kami juga akan membuat buku saku agar orang tua bisa membawa referensi ini ke mana-mana dan lebih mudah dalam mendampingi anak mereka," jelas Akta.
Mahasiswi yang lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,78 ini dijadwalkan akan diwisuda pada 22 Februari 2025. Ia berharap hasil penelitiannya dapat menjadi referensi bagi para pendamping anak-anak kanker di seluruh dunia.
"Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan membantu banyak anak penderita kanker untuk tetap semangat menjalani pengobatan serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik," pungkasnya.
Dengan inovasi ini, Assakinah tidak hanya meraih prestasi akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan anak. Terapi berbasis permainan yang dikembangkannya berpotensi menjadi solusi alternatif dalam mendukung perawatan anak penderita kanker di masa depan.
Editor : Arif Ardliyanto