Seminar Bulan K3 Nasional 2025, DK3P Jatim dan ITS Perkuat Sinergi untuk Industri Lebih Aman

Pada kesempatan ini, DK3P Jatim memberikan penghargaan kepada ITS atas kontribusinya dalam pengembangan ilmu K3 melalui pendirian Program Studi Sarjana Rekayasa Keselamatan Proses (RKP). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Ketua DK3P Jatim dan diterima oleh Wakil Rektor 3 ITS, Imam Baihaqi, PhD.
Menurut Dr. Adithya Sudiarno, Founder dan Kaprodi RKP ITS, program studi ini dirancang untuk mencetak insinyur keselamatan proses yang memiliki keahlian dalam merancang, mengoperasikan, serta menginvestigasi sistem keselamatan industri sesuai standar global.
Workshop pengenalan Prodi RKP ITS juga menjadi highlight acara, dengan menghadirkan Ir. Rully Eko Ardianto, ST., VP K3 PT Petrokimia Gresik, yang menekankan pentingnya peran insinyur keselamatan di industri berisiko tinggi seperti petrokimia, minyak & gas, manufaktur, hingga bioteknologi.
"Lulusan RKP ITS akan memiliki peran strategis di industri, mengingat program studi ini masih langka di Indonesia. Mereka akan menjadi aset penting dalam meningkatkan standar keselamatan di sektor industri," jelas Rully.
Seminar Bulan K3 Nasional 2025 semakin semarak dengan booth sponsor dan pameran inovasi K3 dari dosen serta tenaga kependidikan ITS. Tim dari Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja, Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS, turut memamerkan berbagai hasil riset dalam pengembangan teknologi keselamatan kerja.
Sementara itu, Biro Umum & K4L ITS juga menampilkan berbagai inovasi dalam penerapan K3 di lingkungan kampus, sebagai bagian dari upaya mewujudkan budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan.
"Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan kesadaran dan implementasi K3 semakin meningkat, tidak hanya di lingkungan kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Budaya keselamatan harus menjadi bagian dari gaya hidup, bukan sekadar formalitas," pungkas Edi Priyanto.
Editor : Arif Ardliyanto