Miris! Viral Video Anak SD di Kediri Meracik Miras Oplosan, Netizen Geram

Komentar netizen pun tak kalah mengejutkan. Akun @kim_ari1608 mengungkap pengalaman pribadinya:
"Di wilayah dekat Kediri, anak SD kelas 4/5 sudah malak temannya buat beli miras."
Sementara itu, akun @ahmdthlil menyoroti dampak sosialnya:
"Batinku said: Nih bocah-bocah punya muka penerus Ormas, supporter anarkis, atau gak silat-silatan yang beraninya ramean itu. Semoga gak ada yang namanya Agus lah ya."
Kasus Oplosan di Kediri: Dari Es Moni ke Miras Anak SD
Kejadian ini mengingatkan kembali pada kasus miras oplosan yang sempat viral pada 2024, di mana Satresnarkoba Polres Kediri Kota berhasil mengungkap peredaran "Es Moni", minuman oplosan berbahan dasar arak yang dicampur dengan susu dan minuman energi kemasan sachet.
Minuman beralkohol ini dijual dengan harga Rp 10 ribu per gelas dan dipasarkan secara terang-terangan melalui media sosial, sehingga dengan mudah diakses oleh pelajar dan anak di bawah umur.
Kapolres Kediri Kota, Iptu Bowo Tri Kuncoro, saat itu menjelaskan bahwa pelaku berinisial SM, pemilik warung di Dusun Cerme, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, berhasil diamankan. Pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti seperti jerigen arak, susu, serta minuman berenergi sachet.
Meskipun kasus "Es Moni" telah diungkap, fenomena terbaru ini menunjukkan bahwa peredaran miras di kalangan anak-anak masih menjadi masalah serius. Diperlukan pengawasan ketat dari pihak sekolah, orang tua, serta aparat hukum untuk mencegah penyebaran dan konsumsi miras oleh anak di bawah umur.
Kasus ini menjadi alarm keras bagi masyarakat dan pemerintah agar segera bertindak sebelum generasi muda semakin terjerumus dalam bahaya minuman oplosan.
Editor : Arif Ardliyanto