get app
inews
Aa Text
Read Next : ICMI Jatim Matangkan Strategi Pembangunan di Silakwil 2025

Tagar Indonesia Gelap di Gelombang Protes Mahasiswa, Begini Tanggapan ICMI Jatim

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:28 WIB
header img
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI menggelar aksi demo ‘Indonesia Gelap’ di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025). Foto: Sindonews/Aldhi Chandra Setiawan

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar baru-baru ini di Jakarta menyita perhatian publik. Dengan tuntutan yang tegas dan berani, para mahasiswa, yang sebagian besar merupakan generasi Z, menunjukkan kepedulian dan sikap kritis terhadap arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo yang baru berjalan 100 hari. 

Aksi dengan tagar Indonesia Gelap di Patung Kuda, Monas, yang diprakarsai BEM SI, menjadi bukti nyata bahwa generasi Z bukanlah generasi apatis.

"Aksi demonstrasi mahasiswa ini menggugah kesadaran kita. Mereka membuktikan bahwa generasi Z, khususnya mahasiswa, sangat peduli terhadap arah bangsa, politik, dan kebijakan pemerintah. Anggapan bahwa mereka hanya peduli dengan dunia maya terbukti salah besar," ungkap Ketua ICMI Jawa Timur, Ulul Albab.

Mahasiswa secara tajam mengkritik beberapa kebijakan pemerintahan, khususnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang dianggap berpotensi merugikan rakyat dan mengurangi anggaran sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan. 

Tuntutan lain, seperti penolakan revisi UU Minerba dan desakan transparansi pembangunan, menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap masa depan bangsa.

Menurut Ulul Albab, gerakan ini bukan sekadar tuntutan, melainkan bentuk pengawasan aktif mahasiswa terhadap jalannya pemerintahan. Mahasiswa ingin memastikan kebijakan berpihak pada rakyat, bukan segelintir elit. 

"Kritik mereka terhadap pemerintahan disertai seruan perbaikan birokrasi dan penyelenggaraan negara yang lebih transparan dan akuntabel," tegasnya.

Mahasiswa juga menuntut pencabutan Inpres efisiensi anggaran, transparansi pembangunan, dan penolakan revisi UU Minerba. Hal ini menunjukkan pandangan jauh ke depan untuk memastikan kebijakan membawa dampak positif bagi generasi mereka.

"Aksi ini membuktikan kampus tetap menjadi ruang kritis dan berani, tempat bergerak dan berjuang untuk perubahan," ujar Ulul Albab. 

Mahasiswa menyadari kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat dapat menambah beban sosial ekonomi, terutama generasi muda.

Ulul Albab juga menegaskan bahwa aksi tersebut menunjukkan generasi Z mampu bergerak bersama, menyuarakan suara kolektif, dan mengajukan solusi konkret. 

"Ini tanggung jawab mereka sebagai bagian dari masyarakat yang ingin negara ini lebih baik," tuturnya.

Bagi Presiden Prabowo dan kabinetnya, aksi ini menjadi peringatan serius. Mahasiswa turun ke jalan hanya dalam 100 hari pemerintahan, menunjukkan potensi ketidakpuasan publik dan menuntut akuntabilitas dan kepemimpinan yang jelas. 

Pemerintah harus mendengarkan dan berdialog dengan pihak kritis, termasuk mahasiswa, untuk menciptakan stabilitas dan kepercayaan publik.

"Generasi Z peduli terhadap nasib negara dan memahami kondisi sosial-ekonomi dan politik. Jangan ada upaya pembungkaman," tegas Ulul Albab.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut