Bazar Pasar Ramadhan Meriah 2025: LPNU Surabaya Kolaborasi Dengan Islamic Centre Berdayakan UMKM

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Bulan suci Ramadan 1446 H akan segera tiba, dan untuk menyambutnya, Islamic Centre Jawa Timur bersama Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Surabaya akan menggelar Bazar Pasar Ramadhan Meriah (RaMe) 2025. Acara ini akan berlangsung mulai 7 hingga 21 Maret 2025, bertempat di Islamic Centre Jawa Timur, Jl. Dukuh Kupang No. 122-124, Surabaya.
Bazar Pasar Ramadhan Meriah (RaMe) 2025 bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ajang strategis untuk menggerakkan ekonomi masyarakat melalui sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta membuka berbagai peluang di sektor perdagangan, pariwisata, perbankan, dan investasi.
Acara ini akan menghadirkan berbagai produk unggulan dari UMKM serta industri kecil dan menengah dengan harga yang terjangkau, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan perlengkapan selama bulan suci Ramadan. Dengan demikian, Bazar Pasar Ramadhan Meriah (RaMe) 2025 diharapkan bisa menjadi pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat serta tempat yang mempertemukan produsen, pengusaha, dan investor dalam rangka menciptakan peluang usaha yang lebih luas.
Drs. Ec. Imam Bashori, MM, Ketua LPNU Kota Surabaya yang sekaligus Dewan Pengurus Takmir Islamic Centre Jawa Timur, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan terobosan baru yang bertujuan tidak hanya untuk memakmurkan masjid, tetapi juga untuk menggerakkan perekonomian umat melalui UMKM, serta menyediakan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan.
“Bazar Pasar Ramadhan Meriah (RaMe) 2025 adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk berbelanja, berinvestasi, dan merasakan atmosfer Ramadhan yang penuh berkah. Ayo manfaatkan peluang ini untuk mendukung UMKM sekaligus menciptakan jaringan bisnis yang bermanfaat,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto