Respon Lonjakan Arus Peti Kemas, Pelindo Terminal Petikemas Tingkatkan Kapasitas TPK Semarang

Sebagai langkah preventif, PT Pelindo Terminal Petikemas tengah menyiapkan berbagai kelengkapan untuk menghindari kongesti baik di sisi laut (tambatan kapal) maupun di sisi darat (penumpukan peti kemas). Perusahaan mengutamakan peningkatan manajemen logistik dan tata kelola yang baik untuk mendukung kelancaran arus peti kemas.
Pada 2024, TPK Semarang mencatatkan 766.914 TEUs untuk peti kemas luar negeri dan 128.990 TEUs untuk peti kemas dalam negeri. Arus peti kemas luar negeri tumbuh 13% dibandingkan 2023, sementara arus peti kemas domestik mengalami kenaikan sebesar 24%. TPK Semarang juga mencatatkan arus ekspor yang hampir seimbang dengan impor, dengan masing-masing mencatatkan 385.224 TEUs dan 381.689 TEUs.
Beberapa faktor yang turut mendorong peningkatan arus peti kemas di TPK Semarang adalah kenaikan volume ekspor ke negara-negara seperti Taiwan (14%), Amerika (26%), Jerman (21%), dan Tiongkok (15%). Barang-barang ekspor seperti furniture dan sepatu menjadi komoditas utama yang mengisi peti kemas.
Ketua DPW ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) wilayah Jawa Tengah dan DIY, Teguh Arif Handoko, menyambut positif rencana Pelindo untuk menambah kapasitas TPK Semarang, khususnya dalam hal perluasan lapangan penumpukan peti kemas. Menurut Teguh, pertumbuhan kawasan industri, seperti Kawasan Industri Tegal dan Kawasan Industri Terpadu Batang, berperan besar dalam lonjakan volume perdagangan dan mendorong pertumbuhan logistik yang positif.
"Tentu saja, sektor logistik dan forwarding di Jawa Tengah tumbuh hampir 20% pada tahun 2024. Ini berkontribusi langsung terhadap kinerja Pelabuhan Tanjung Emas dan TPK Semarang," ujar Teguh. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut, terutama dengan berkembangnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Teguh juga mengingatkan bahwa TPK Semarang harus segera merealisasikan rencana penambahan peralatan untuk memperlancar proses bongkar muat. Lebih lanjut, ia juga menghimbau para pemilik barang, terutama importir, agar mengeluarkan kargonya dari terminal untuk menghindari potensi kongesti yang bisa menghambat arus logistik.
Editor : Arif Ardliyanto