Changemaker Indonesia Jadi Kolaborator Eksklusif Program TV 'Asian K-pop Stars'

SURABAYA – Organisasi Generasi Digital Malaysia (PGDM), sebuah lembaga nirlaba di Malaysia, resmi menunjuk Changemaker Indonesia sebagai kolaborator eksklusif untuk program TV 'Asian K-pop Stars' (AKS). Kolaborasi ini akan berlangsung selama lima musim, dimulai dari musim pertama tahun ini.
Founder Changemaker Indonesia, Maya Andzela, menyatakan bahwa penunjukan ini merupakan penghargaan tertinggi dari PGDM.
"Sebagai kolaborator, Changemaker diberi peran untuk mencari bakat di kalangan wanita berusia 18 hingga 30 tahun di Indonesia dan Thailand, untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Kami akan mengimplementasikan tanggung jawab ini dengan baik dan sempurna," ujar Maya.
'Asian K-pop Stars' (AKS) adalah program yang diselenggarakan oleh PGDM bekerja sama dengan mitra strategisnya, World K-pop Centre (WKC) yang berbasis di Namsan, Seoul, Korea Selatan.
Program ini dirancang sebagai platform untuk menyatukan bakat dari seluruh Asia, mempertemukan peserta dari berbagai latar belakang budaya, serta mempromosikan keterbukaan dalam industri hiburan global.
"AKS tidak hanya bertujuan untuk mengungkap bakat-bakat baru, tetapi juga menumbuhkan rasa identitas dan toleransi yang tinggi. Ini adalah kesempatan eksklusif bagi peserta untuk tumbuh dalam industri hiburan internasional," jelas perwakilan PGDM.
Pencarian Bakat di Seluruh Asia
Kompetisi musim pertama AKS menargetkan partisipasi talenta wanita berusia 18 hingga 30 tahun dari negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Namun, PGDM juga membuka kesempatan bagi peserta dari negara-negara lain di Asia.
Proses pendaftaran dimulai dengan pengiriman video kemampuan menyanyi atau menari K-pop melalui formulir online yang disediakan. Biaya pendaftaran sebesar Rp 295.000 per video, namun peserta yang mendaftar sebelum April hanya perlu membayar Rp 160.000.
Seluruh peserta akan melalui proses penyaringan awal untuk mengidentifikasi 500 peserta terbaik. Mereka kemudian akan mengikuti audisi tatap muka di tiga lokasi, yaitu Kuala Lumpur, Jakarta, dan Bangkok. Para juri terdiri dari selebriti ternama Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia.
Hanya 30 peserta yang akan dipilih untuk mengikuti bootcamp AKS di Kuala Lumpur selama lima minggu. Selama bootcamp, peserta akan tinggal bersama dan tampil dalam konser mingguan yang disiarkan langsung di TV2, stasiun penyiaran resmi musim pertama AKS.
"Tidak ada eliminasi dalam konser mingguan, namun pada konser terakhir di minggu ke-5, hadiah akan diberikan kepada 20 peserta teratas dengan total nilai hingga USD20.000," jelas perwakilan PGDM.
Ke-20 peserta terpilih akan diterbangkan ke Korea Selatan pada Januari 2026 untuk menjalani pelatihan intensif selama 6 hingga 14 bulan di World K-pop Center (WKC). Seluruh biaya pelatihan dan akomodasi akan ditanggung oleh PGDM.
"Para peserta akan menandatangani kontrak sebagai artis rekaman WKC dan berada di bawah naungan PGDM, yang akan bertindak sebagai manajer mereka," tambah perwakilan PGDM.
Program AKS tidak hanya menjadi ajang pencarian bakat, tetapi juga kesempatan emas bagi generasi muda Asia untuk mengembangkan karir di industri hiburan global. Dengan dukungan dari Changemaker Indonesia, PGDM berharap dapat menemukan bakat-bakat baru yang siap bersaing di kancah internasional.
"Kami mengajak generasi muda Indonesia dan Thailand untuk berpartisipasi dalam program ini. Ini adalah kesempatan langka untuk menggapai impian di industri K-pop," pungkas Maya Andzela.
Editor : Ali Masduki