PGN dan NES Sinergi Wujudkan Ketahanan Energi dengan Pasokan LNG Berau

SURABAYA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat pasokan gas domestik dengan mendatangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Langkah strategis ini dilakukan melalui kerja sama dengan PT National Energy Solutions (NES) untuk memastikan ketahanan energi nasional dan memenuhi permintaan gas yang terus meningkat, khususnya di segmen LNG ritel.
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa peningkatan permintaan gas, terutama dari sektor industri dan kelistrikan, mendorong PGN untuk mencari sumber pasokan baru.
“Permintaan gas terus meningkat, dan kepastian pasokan menjadi krusial. Kami juga tengah memperluas pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana permintaan dari sektor industri serta kelistrikan cukup tinggi,” ujar Ratih.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, PGN akan menandatangani Perjanjian Jual Beli LNG (PJBLNG) dengan NES. Volume LNG yang akan disuplai berkisar antara 350.000 hingga 700.000 MMBTU per tahun, dengan durasi penyaluran selama lima tahun sejak PJBLNG berlaku efektif.
Selain itu, anak usaha PGN, PT PGN LNG Indonesia (PLI), dan anak usaha NES, PT Nusa Energi Sejati (NUSA), berencana membentuk konsorsium untuk mengoptimalkan fasilitas LNG Plant NES.
Direktur NES, Hendradi J. Suryanto, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan sumber daya domestik.
“Kami menargetkan peluncuran proyek LNG Plant setiap dua tahun, dengan harapan dalam lima tahun bisa membangun sekitar 50 fasilitas LNG dengan dukungan semua pihak, termasuk PGN Group,” kata Hendradi.
Kerja sama PGN dan NES ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada September 2023.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya domestik serta mengurangi ketergantungan pada impor energi, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
Ratih menegaskan bahwa seluruh proses bisnis LNG akan dijalankan dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
“Proses bisnis yang transparan dan profesional akan menghasilkan kinerja yang lebih optimal, sekaligus mendukung efisiensi energi nasional,” ujarnya.
PGN juga fokus pada ekspansi pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana permintaan gas untuk sektor industri dan kelistrikan terus meningkat. Dengan adanya pasokan LNG Berau, PGN berharap dapat memenuhi kebutuhan energi di wilayah-wilayah tersebut secara lebih efisien.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pasokan gas domestik dan mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan energi nasional. Kerja sama dengan NES ini adalah salah satu langkah nyata untuk mewujudkan hal tersebut,” tambah Ratih.
Keberhasilan kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri dan masyarakat, terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Dengan pasokan gas yang stabil, sektor industri dapat beroperasi lebih efisien, sementara masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang lebih andal.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tambah Hendradi.
Dengan langkah strategis ini, PGN dan NES menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Editor : Ali Masduki