Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe Diluncurkan, Hadirkan Nostalgia Tembang Lawas di Jalan Tunjungan

Achmad juga mengapresiasi dukungan dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Satpol PP, yang telah memberikan ruang bagi para pelaku seni untuk mengekspresikan diri secara tertib dan bertanggung jawab.
"Surabaya memiliki banyak ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk berkarya. Namun, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban juga harus ditingkatkan," ujar mantan aktivis GMNI ini.
Ia pun mengajak seluruh warga Surabaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Trisakti Bung Karno, yakni menjadikan kota ini sebagai pusat budaya yang berkepribadian kuat. Kesadaran kolektif untuk menjaga ekosistem seni dan budaya, menurutnya, menjadi kunci dalam membangun masa depan Surabaya yang lebih kreatif dan berkelanjutan.
Moesik Soerabaja Tempo Doeloe, Upaya Melestarikan Warisan Musik Nusantara
Peluncuran Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe menjadi bukti nyata bahwa musik lawas masih memiliki tempat di hati masyarakat. Dengan konsep yang menghadirkan tembang-tembang legendaris, grup ini bertekad untuk melestarikan warisan musik Nusantara sekaligus menginspirasi generasi muda agar tetap mencintai budaya lokal.
Acara ini juga membuktikan bahwa Jalan Tunjungan semakin menjadi pusat kreativitas dan hiburan di Kota Surabaya, menghadirkan pengalaman berbeda bagi warga maupun wisatawan yang berkunjung.
Dengan semakin berkembangnya ruang ekspresi bagi para seniman, diharapkan Surabaya bisa terus menjadi kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kaya akan nilai seni dan budaya.
Editor : Arif Ardliyanto