SMAN 1 Tanggul Jember Hadirkan Inovasi School Food Care, Cara Wujudkan Ketahanan Pangan Sejak Dini

Kepala SMAN 1 Tanggul, Marta Mila Sughesti, mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan sejak Desember 2024 dan menjadi bagian dari kurikulum sekolah melalui P5, Dobel Track, dan PKWU.
Sekolah memanfaatkan lahan kosong seluas 1/2 hektare di belakang gedung untuk bertani. Namun, tanah perbukitan menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan penanganan khusus, terutama untuk sanitasi air, terutama saat musim hujan.
"Kami menggunakan hidroponik dan polybag sebagai solusi agar lahan tetap produktif," jelas Marta.
Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan umbi-umbian yang memiliki masa panen cepat, kurang dari 6 bulan. Hasil panen kemudian dijual, dan keuntungannya digunakan untuk membeli bibit baru serta memperbaiki sanitasi air.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan seluruh siswa, guru, karyawan, dan komite sekolah. Selain menanam, siswa juga diajarkan cara memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan bagaimana mengolah hasil panen menjadi produk siap konsumsi.
"Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan yang bisa mereka terapkan di kehidupan sehari-hari, tidak hanya teori akademik. Program ini diharapkan bermanfaat bagi mereka dan juga masyarakat luas," pungkas Marta.
Dengan inovasi ini, SMAN 1 Tanggul tidak hanya mencetak generasi unggul secara akademik, tetapi juga generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan bertani dan kewirausahaan. Program School Food Care menjadi bukti bahwa pendidikan bisa berdaya guna dan berdampak nyata bagi ketahanan pangan nasional.
Editor : Arif Ardliyanto