Kisah hubungan Presiden RI kedua, Soeharto dengan Benny Moerdani tak akan habis. Benny yang menjadi Panglima ABRI dicopot dari jabatannya, karena menentang kebijakan Soeharto.
Kecewa, barangkali itulah yang ada dipemikiran Benny, sebagai sosok Jenderal yang memiliki loyalitas tinggi. Namun ia harus menerima pil pahit berupa pencopotan dari jabatan ABRI dimasa akhir kepemimpinannya. Meski begitu, Benny tetap menjadi sosok yang loyal terhadap sosok Soeharto.
Ceritanya saat itu, sebagai salah satu orang yang memiliki sejarah dengan Soeharto, nama Benny Moerdani tentunya akan selalu diingat. Mulai dari Benny yang memiliki hasrat untuk menjadi wakil presiden, Benny yang mengkritik keras Soeharto, hingga Soeharto mencopot jabatan Benny sebagai Panglima ABRI, saat mendekati masa akhir periode jabatannya.
Terlepas konfliknya dengan Soeharto, ternyata Benny Moerdani selalu menanamkan kecintaannya terhadap Soeharto kepada para juniornya, saat ia masih menjadi tentara aktif. Ia juga dianggap sebagai orang yang paling baik dan loyal kepada Soeharto, oleh anak-anak Soeharto.
Sejak Soeharto lengser pada 1998, dirinya kerap kali keluar masuk rumah sakit, dikarenakan sakit yang dideritanya, seperti pendarahan usus, jantung dan paru-paru. Tepatnya pada Januari 2008, Soeharto kembali masuk rumah sakit. Saat itu, ia dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Saat Soeharto sedang kritis, Try Sutrisno, yang merupakan pengganti Benny Moerdani saat ia dicopot dari jabatannya sebagai Panglima ABRI, mengumpulkan anak-anak Soeharto di ruang perawatan. Di sana Try mengingatkan kembali kepada anak-anak Soeharto soal jasa-jasa para loyalis ayah mereka.
Dalam mengingatkan anak-anak Soeharto, Try juga sempat menyinggung nama Benny Moerdani. Terlepas dari konflik Benny dengan Soeharto di masa lalu, Benny tetaplah salah satu orang yang paling baik dan loyal kepada Soeharto.
“Kalian mesti ingat, siapa yang paling baik dan paling loyal kepada Bapak?” tanya Try kepada anak-anak Soeharto. Tak butuh waktu lama, Try langsung menjawab sendiri pertanyaan yang ia lontarkan kepada anak-anak Soeharto, “Benny!” ujar Try kepada anak-anak Soeharto saat itu.
Editor : Arif Ardliyanto