Ironi di Balik Klaim Khofifah, Jatim Lumbung Pangan Nasional di Tengah Penurunan Produksi Padi?

Namun di balik capaian tersebut, data tahunan justru memperlihatkan ironi. Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) BPS Jatim, total luas panen padi sepanjang 2024 turun 4,78 persen dibandingkan 2023.
Produksi GKG juga merosot 4,53 persen menjadi 9,27 juta ton. Jika dikonversi, produksi beras Jatim pada 2024 hanya mencapai 5,35 juta ton turun dari 5,61 juta ton di 2023.
Penurunan produksi terjadi di sejumlah sentra utama seperti Gresik, Blitar, dan Banyuwangi. Namun, beberapa daerah berhasil mencatatkan peningkatan produksi, seperti Tuban, Pasuruan, dan Sidoarjo.
Kabupaten dengan produksi tertinggi adalah Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro. Sementara itu, produksi padi terendah tercatat di Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kota Blitar.
Meski tetap menyandang predikat lumbung pangan nasional, Jawa Timur dihadapkan pada tantangan nyata dalam menjaga kestabilan produksi padi. Keberhasilan panen raya awal 2025 menjadi harapan baru untuk membalik tren penurunan dan menguatkan kembali peran strategis Jatim dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto