Harga Emas Rp1,85 Juta per Gram, Dr. Gema Goeyardi Prediksi Bisa Tembus Rp2 Juta

Faktor-Faktor Kunci di Balik Lonjakan Harga Emas
Menurut Dr. Gema, beberapa faktor global turut mendorong harga emas ke level tertinggi dalam sejarah:
Lonjakan harga emas menjadi peluang emas secara harfiah bagi investor dan trader. Melalui komunitas A-Club Super App, Astronacci International memberikan sinyal trading XAU/USD dengan tingkat akurasi mencapai 93,3% sepanjang Maret 2025.
“Di tengah market yang fluktuatif, performa ini membuktikan kontribusi Astronacci dalam edukasi investasi. Kami tidak hanya memprediksi, tapi memberi solusi nyata dan strategi yang terbukti berhasil,” jelas Dr. Gema.
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan platform trading yang resmi dan terlisensi BAPPEBTI, seperti Orbi Trade Berjangka, demi keamanan dana investor dari potensi penipuan.
Saat harga emas menembus puncak, banyak investor bertanya: apakah sekarang saatnya beli, atau menunggu koreksi? “Kalau sudah masuk dari awal, inilah waktunya mengatur ulang posisi dan mengamankan profit. Bagi yang baru masuk, tunggu koreksi kecil. Yang penting, jangan FOMO (fear of missing out),” ujar Dr. Gema.
Ia juga mencatat bahwa pasca-Lebaran biasanya daya beli masyarakat menurun. Namun kondisi tersebut bisa bersifat musiman, dan justru memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai.
Berdasarkan analisis tren harga emas jangka menengah dan pendek, Astronacci International memproyeksikan bahwa harga emas masih akan melanjutkan kenaikannya hingga mencapai US$3.309 per troy ounce atau lebih dari Rp2 juta per gram pada akhir tahun 2025.
Dalam kerangka Elliott Wave Analysis, saat ini emas sedang memasuki fase koreksi harian (corrective wave daily), yang menandakan bahwa rally masih akan berlanjut setelah jeda sementara.
Editor : Arif Ardliyanto