get app
inews
Aa Text
Read Next : Dosen FBE Ubaya Sebut Indonesia Bisa Tingkatkan Ekspor di Tengah Kebijakan Tarif Impor AS

Alumnus Ubaya Pamerkan Karya 3D Printing Wajah Paus Fransiskus di Kampus

Selasa, 29 April 2025 | 16:38 WIB
header img
Angelo Franklyn Wijaya, alumnus Prodi Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya saat menunjukkan hasil 3D Printing Wajah Paus Fransiskus pada Selasa (29/04). Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA Angelo Franklyn Wijaya, alumnus Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur (TMM) Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT Ubaya), berhasil menciptakan karya unik berupa objek wajah Paus Fransiskus menggunakan teknologi 3D printing

Karya berukuran 25 x 23 cm tersebut dipamerkan di Laboratorium Desain Produk Prodi Teknik dan Manufaktur, Kampus Ubaya Tenggilis pada Selasa (29/04/2025).

Angelo menjelaskan, pembuatan objek ini memakan waktu sekitar 17 jam dengan menggunakan 600 gram filamen. Tantangan terbesar dalam proses ini adalah mendapatkan model 3D yang sesuai dan detail tinggi agar hasil cetakan maksimal. 
“Prosesnya dimulai dengan mencari model 3D yang mirip dan bagus, kemudian memilih filamen atau tipe tinta yang sesuai dan memasukkan file pada software slicer. Bagian yang tersulit adalah mencari file yang sesuai,” ujarnya.

Selain karya ini, Angelo juga aktif menerima pesanan 3D printing seperti ukiran foto dan figur lainnya. Dalam tujuh bulan terakhir, ia berhasil meraih omzet sekitar 6-7 juta rupiah. 

“Mulanya hobi, lalu memutuskan membeli alat untuk kebutuhan tugas akhir. Kemudian saya mulai mencoba keluar dari zona nyaman dengan menerima pesanan dari dosen dan teman-teman. Pesanan terbesar saya mencapai 50 buah,” tambahnya.

Teknologi 3D printing yang ditekuni Angelo memiliki potensi pasar dan peluang bisnis yang luas. “3D printing bisa digunakan sebagai master untuk membuat cetakan dan sparepart mesin, sehingga aplikasinya sangat beragam,” jelasnya.

Selain praktik, Angelo juga meneliti pengaruh suhu nozzle dan bed terhadap kekuatan tarik cetakan menggunakan Polylactic Acid (PLA) dari dua merek filamen dalam skripsinya. Ia mengaku mendapat bimbingan dari dosen yang sangat berpengalaman di bidang 3D printing, Prof. Jaya. 

“Saya sangat suka diskusi dan bertukar pikiran mengenai penemuan dan masa depan 3D printing,” ungkapnya.

Inovasi teknologi 3D printing di Indonesia terus berkembang pesat. Berbagai perguruan tinggi dan startup telah menciptakan printer 3D dengan tingkat keberhasilan cetak yang tinggi dan aplikasi luas, mulai dari seni, otomotif, hingga konstruksi. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut