get app
inews
Aa Text
Read Next : Dompet Dhuafa Jatim Salurkan 2.193 Hewan Kurban ke Pelosok, Angkat Ekonomi Peternak Lokal

Nestle Perkuat Kemitraan Peternak Sapi Perah dan Komitmen Keberlanjutan di Workshop AOA 2025

Senin, 05 Mei 2025 | 22:53 WIB
header img
Nestle Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asia Oceania Afrika (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

MALANG PT Nestle Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan terpilih sebagai tuan rumah Asia Oceania Africa (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025. 

Acara yang berlangsung selama satu minggu penuh, dari 5 hingga 13 Mei 2025, ini dihadiri oleh peserta dari lebih dari delapan negara di kawasan Asia, Oceania, dan Afrika, termasuk perwakilan dari Global Nutrition Business Unit dan R&D Agriculture.

Workshop ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara Nestle dan peternak sapi perah dalam mentransformasi praktik peternakan menjadi lebih tangguh, regeneratif, dan berjejak karbon rendah. Selain itu, kegiatan ini juga menyusun peta jalan pengembangan peternakan susu yang mendukung komitmen Net Zero.

Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia, Sufintri Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang. 

"Workshop ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus konsisten dalam pengadaan bahan baku berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah rakyat di Indonesia,” tegasnya.

Kegiatan workshop AOA 2025 juga mencakup materi standar terbaru Fresh Milk Sourcing yang diinisiasi Nestle Global, seperti penerapan Regenerative Agriculture, Human Rights, dan Youth & Agripreneurship Framework. 

Peserta berkesempatan mengunjungi mitra peternak sapi perah rakyat di Malang untuk belajar langsung pengelolaan limbah ternak dan fasilitas produksi susu PT Nestle Indonesia di Pabrik Kejayan.

Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan, Karsan, menuturkan bahwa susu adalah komoditas strategis yang mendukung gizi dan ekonomi nasional. 

"Saat ini, produksi lokal baru memenuhi 20% kebutuhan nasional, sehingga penguatan kemitraan dan rantai pasok susu segar sangat penting untuk mengurangi ketergantungan impor,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Industri Minuman Kementerian Perindustrian, Merrijantij Punguan Pintaria, menambahkan, industri susu membutuhkan 4,4 juta ton bahan baku, 80% masih impor. 

"Penguatan rantai pasok susu segar dan kemitraan dengan peternak lokal menjadi kunci utama untuk meningkatkan produksi dalam negeri,” ujarnya.

PT Nestle Indonesia juga aktif membangun infrastruktur berkelanjutan, seperti lebih dari 8.700 unit kubah biogas untuk mengubah limbah ternak menjadi energi terbarukan dan mendistribusikan lebih dari 150.000 tanaman legume untuk mendukung pertanian regeneratif. 

“Kami selalu mengingatkan peternak untuk JAGA 3S: Jaga Susu, Jaga Sapi, dan Jaga Semesta agar usaha mereka terus berkembang,” ungkap Sustainable AgriService Advisor PT Nestle Indonesia, Syahrudi.

Selain itu, Nestle juga menjalankan program edukasi untuk pemberdayaan komunitas dan generasi muda, seperti Nesternship, SETARA Internship, dan Agripreneurship, guna mencetak peternak muda yang siap meneruskan usaha peternakan sapi perah di Indonesia.

Dengan berbagai upaya ini, PT Nestle Indonesia berperan aktif dalam memperkuat industri susu nasional yang berkelanjutan dan mendukung target pengurangan emisi karbon global.
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut