Bank Jatim Dorong Swasembada Gula Nasional lewat KUR Khusus Petani Tebu

BONDOWOSO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Bank Jatim, meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) untuk kluster petani tebu di Jawa Timur. Peluncuran yang berlangsung di Kebun Tebu Prajekan, Bondowoso, ini bertujuan untuk mempercepat swasembada gula nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama SGN, Mahmudi, dan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim, Edi Masrianto.
Direktur Keuangan Bank Jatim, Edi Masrianto, menjelaskan peran Bank Jatim sebagai penyalur KURsus bagi petani tebu.
"Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen mendukung program prioritas pemerintah, termasuk ketahanan pangan dan swasembada gula," ujar Edi.
KURsus ini diharapkan dapat membantu petani tebu naik kelas dan lebih sejahtera dengan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan.
Edi menambahkan, Bank Jatim melihat potensi besar sektor pertanian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Melalui kemitraan strategis dengan SGN, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana petani memiliki akses mudah terhadap pembiayaan sesuai kebutuhan mereka," jelasnya.
Ia optimistis sinergi ini akan memberikan dampak positif bagi semua pihak dan mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang maju dan berkelanjutan di Jawa Timur.
Sementara Gubernur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya KURsus ini dalam meningkatkan kesejahteraan petani tebu.
"Manfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumsi. Fokus pada pengadaan bibit unggul, pupuk organik, insektisida ramah lingkungan, dan alat olah tebu yang efisien," pesannya.
"Keberhasilan tidak hanya diukur dari kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan," sambungnya.
Jawa Timur, sebagai penghasil gula terbesar di Indonesia (50% dari total produksi nasional pada 2024 dengan produksi tebu 16,69 juta ton dan gula kristal putih 1,26 juta ton), sangat diuntungkan dengan program ini.
Khofifah menyebut KURsus ini sebagai wujud nyata upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu.
"Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat," tegasnya.
KURsus ini menawarkan suku bunga tetap 6% dan mendukung pembiayaan ulang untuk peremajaan kebun (lebih dari 25 tahun) serta adopsi varietas unggul yang dapat meningkatkan rendemen dari 7% menjadi 8-9%.
Gubernur Khofifah juga meminta dukungan penuh dari perbankan dan dinas perkebunan agar modal kerja petani tebu terpenuhi secara merata.
"Kepada Bank Jatim, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran," tutup Khofifah.
Editor : Ali Masduki