Dari Gerobak Jamu ke Tanah Suci, Perjuangan Bu Diyem Menabung Selama 10 Tahun Demi Naik Haji

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kisah inspiratif datang dari Bu Diyem Wiryo Rejo, seorang penjual jamu keliling asal Gedongan, Kota Mojokerto, yang berhasil mewujudkan impian menunaikan ibadah haji di usia 65 tahun. Perempuan tangguh ini tercatat sebagai jemaah haji kloter 47 yang diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Rabu (14/5/2025).

Bu Diyem mulai menabung sejak tahun 2002 dan berhasil mendaftarkan diri untuk haji pada 2012. Setiap hari, dari hasil berjualan jamu keliling dengan gerobak dorong, ia mengumpulkan keuntungan sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Dari uang itu, ia sisihkan sedikit demi sedikit hingga terkumpul Rp25 juta.

“Kalau ada rezeki, sebulan bisa kumpul satu juta. Tapi kalau sedang sepi, bisa butuh berbulan-bulan. Begitu terkumpul, saya tabung ke bank,” ujarnya.

Tak sendiri, sang suami yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng juga turut serta dalam perjuangan mewujudkan mimpi suci ini. Mereka berdua akhirnya mendaftar haji bersama dan kini, lebih dari satu dekade kemudian, doa mereka dikabulkan.

Perjalanan hidup Bu Diyem dimulai sejak usia 11 tahun, kala ia menjajakan jamu gendong keliling di kampung halamannya di Solo. Sambil menahan letih dan harapan, ia terus menjajakan jamu dari rumah ke rumah, hingga akhirnya bisa membeli gerobak dorong sendiri.

“Anak-anak lain main, saya keliling jual jamu. Kalau belum ada yang beli, saya duduk dulu. Rasanya berat sekali,” kenangnya.

Editor : Arif Ardliyanto