Surabaya Jalani Verifikasi Akhir Kota Layak Anak 2025, Targetkan Predikat Paripurna
Ia menambahkan, indikator penilaian KLA mencakup aspek regulasi, program perlindungan anak, hingga partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan seperti Musrenbang mulai tingkat kelurahan hingga kota. Bahkan, hasil Musrenbang anak dipantau realisasinya dan dievaluasi secara berkala bersama Forum Anak Surabaya (FAS).
“Insyaallah semua program ini memang sudah berjalan. Kami hanya menyampaikan apa adanya karena sudah menjadi komitmen nyata Pemkot Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Ida Widayati, menyebut proses ini adalah tahapan akhir dari seluruh rangkaian penilaian.
“Data untuk 24 indikator dalam lima klaster sudah kami isi dan lengkapi. Sekarang tinggal memastikan bahwa data tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan,” jelas Ida.
Salah satu perhatian kecil yang masih perlu dilengkapi adalah data ruang laktasi di perusahaan swasta. “Untuk kantor pemerintahan sudah 100%, fasilitas umum lebih dari 75%, tinggal menambahkan detail dari sektor swasta,” tambahnya.
Ida juga yakin partisipasi aktif Surabaya dalam CFCI menjadi keunggulan tersendiri. “Baru Surabaya yang mendapatkan izin resmi menggunakan logo CFCI di Indonesia. Ini tentu nilai tambah besar dalam verifikasi KLA,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto