get app
inews
Aa Text
Read Next : Additon Karya Sembada Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup

FK3I Jatim dan Balai Besar TNBTS Perkuat Sinergi untuk Penguatan Kader Konservasi

Jum'at, 16 Mei 2025 | 22:08 WIB
header img
Diskusi berlangsung pada Jumat (16/5) di Kantor Balai TNBTS, Kota Malang, sebagai langkah awal penguatan kader konservasi di kawasan taman nasional. Foto: iNewsSurabaya/FK3I Jatim

MALANG - Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Koordinator Daerah Jawa Timur semakin memperkuat kolaborasi strategis dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan menjalin sinergi bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). 

Diskusi penting tersebut berlangsung pada Jumat (16/5) di Kantor Balai TNBTS, Kota Malang, sebagai langkah awal penguatan kader konservasi di kawasan taman nasional.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Balai TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha beserta jajaran, termasuk Toni Artaka (Pengendali Ekosistem Hutan), Lina (Penyuluh Muda), Rahmat Purna Wijaya (Penyuluh Ahli Pratama), dan Hanung Anggara (Penyuluh Muda). 

Dari FK3I hadir Aminudin selaku Humas FK3I Jatim, Bayu sebagai Ketua Korwil Surabaya, serta Andi dari pengelola kawasan TWA Gunung Baung.

Dalam diskusi, FK3I memaparkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan di wilayah Jawa Timur, mulai dari edukasi masyarakat, penyadartahuan publik, hingga aksi konservasi lapangan yang dilakukan secara mandiri maupun kolaboratif. 

FK3I juga mengusulkan pembentukan kader konservasi di kawasan TNBTS yang diharapkan dapat membantu tugas konservasi, khususnya dalam merespons interaksi manusia dengan satwa liar serta meningkatkan literasi ekologi di masyarakat.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyambut positif inisiatif tersebut. Ia mengapresiasi dedikasi dan semangat para kader FK3I dalam mendukung pelestarian alam

“Kami menyambut baik inisiatif pembentukan kader konservasi di bawah pembinaan langsung Balai TNBTS, sebagai bagian dari strategi pelibatan masyarakat,” ujarnya.

Lina, Penyuluh Muda Balai TNBTS, menambahkan bahwa program ini akan lebih efektif jika disinergikan dengan komunitas yang sudah ada, seperti Green Youth Movement dan kelompok masyarakat di wilayah penyangga TNBTS. 

Sementara itu, Toni Artaka menekankan pentingnya keberlanjutan program dengan dukungan fasilitas dan sistem evaluasi yang jelas agar pembinaan kader konservasi dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun sinergi antara lembaga konservasi pemerintah dan komunitas masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan program cinta alam, khususnya di kawasan konservasi prioritas seperti TNBTS.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut