Saat berada di Singapura, salah satu rekan berlatihnya adalah Loh Kean Yew. Kelak di kemudian hari, pada 2021, Loh Kean Yew menjadi juara dunia tunggal putra sekaligus mengukir sejarah dengan orang pertama Singapura yang keluar sebagai juara dunia bulu tangkis.
''Saya dan Loh Kean Yew satu angkatan saat di Singapura. Hanya, kami beda sekolah,'' ujar Adit.
Dia, ungkapnya, berada di Montfort, sedangkan Loh Kean Yew menimba ilmu di Sport School. ''Hanya ketika hendak melanjutkan lagi di tingkat yang leih tinggi, Adit gagal. Ini, kenangnya, membuat dia kembali ke Surabaya dan berlatih di Wima, sebuah klub yang pernah melahirkan juara dunia Hendrawan dan peraih medali perunggu di Olimpiade Athena 2004 Sony Dwi Kuncoro.
Aditya Rizky Firmansyah masih berusia 24 tahun. Tapi, arek Suroboyo yang lahir 13 November 1998 tersebut sudah melanglang buana hingga Amerika Serikat.
Namun, pada 2015, saat usianya masih 17 tahun, Adit mendapat tawaran menjadi pelatih dan sparring partner dari sebuah klub di Kuala Lumpur Malaysia. Tawaran itu datang langsung dari Pelatih Kepala Wima, Ferry Stewart, yang kini sakit.
''Pemilik klub di Kuala Lumpur itu teman baiknya Om Ferry (biasa dia memanggil Ferry Stewart). Tiga tahun saya di sana,'' ujar Adit.
Editor : Arif Ardliyanto