get app
inews
Aa Text
Read Next : Untag Surabaya Resmikan Fakultas Kedokteran, Jawab Krisis Dokter di Indonesia

Apa Itu NPD? Ini Penjelasan Dosen FK Untag Surabaya soal Perbedaan Self-Love dan Narsistik

Kamis, 22 Mei 2025 | 12:33 WIB
header img
dr. Adinda Istantina, Sp.KJ, selaku Dosen FK Untag Surabaya, memberikan pemahaman mendalam terkait apa itu NPD dan bagaimana membedakannya dengan konsep mencintai diri sendiri (self-love) yang sehat. Foto iNewsSurabaya/ist

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), seseorang dikategorikan memiliki NPD jika menunjukkan sedikitnya lima dari sembilan gejala berikut:

1. Merasa dirinya sangat penting atau luar biasa.

2. Memiliki fantasi tentang kesuksesan atau kekuasaan tak terbatas.

3. Percaya bahwa dirinya hanya bisa dipahami oleh orang-orang istimewa.

4. Kebutuhan berlebihan akan kekaguman.

5. Rasa berhak untuk diperlakukan secara istimewa.

6. Cenderung mengeksploitasi hubungan interpersonal.

7. Kurangnya empati terhadap orang lain.

8. Iri pada orang lain atau merasa orang lain iri padanya.

9. Bersikap arogan atau angkuh.

Media Sosial dan Peranannya dalam Meningkatkan Risiko NPD

Menurut dr. Dinda, media sosial menjadi salah satu pemicu perilaku narsistik, terutama di kalangan anak muda.

“Media sosial menyediakan validasi instan. Banyak orang sengaja memoles kehidupannya agar terlihat sempurna demi mendapatkan pujian. Ketika validasi itu tidak didapat, muncul rasa kecewa yang bisa berujung pada perilaku manipulatif,” katanya.

Dari sisi medis, dr. Dinda menyebutkan bahwa gangguan kepribadian narsistik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

Faktor neurobiologis, termasuk penurunan volume otak di area yang mengatur empati. Pengalaman masa kecil, seperti pola asuh yang terlalu memanjakan atau sebaliknya, terlalu mengabaikan anak dan Pentingnya Menyadari Batas dan Mengenal Diri

Sebagai penutup, dr. Dinda mengingatkan pentingnya menyadari batas kemampuan diri dan menjaga keseimbangan antara mencintai diri sendiri dan tetap rendah hati.

“Mengembangkan potensi itu penting, tapi tetaplah membumi. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jangan sampai kelebihan kita menjadi jebakan yang membuat kita lupa diri,” pesannya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut