Agenda tersebut diisi dengan diskusi panel dengan pembicara profesor bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, Adi Utarini, Wakil Ketua Komisi Tetap Pemberdayaan Perempuan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Mada Ayu Habsari dan wirausahawati sosial implementator pembangkit listrik untuk daerah terpencil, Tri Mumpuni, dengan moderator Nukila Evanty, Direktur Eksekutif Women Working Group.
Tri Mumpuni menekankan tentang pentingnya semua pihak agar selalu sadar untuk bertanggungjawab pada kondisi dunia demi generasi selanjutnya.
“Salah satu yang penting ialah meningkatkan level empati dengan menguatkan kelompok masyarakat dalam kondisi keterbatasan. Kemudian juga pentingnya demokratisasi untuk segala sumber kehidupan (untuk melawan ketidakseimbangan akses), seperti air, pendidikan, dan berbagai kesempatan ekonomi,” pesan sosok yang namanya sempat disebut oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada Presidential Summit on Entrepreneurship, 2017.
Sementara itu, Adi Utarini membagikan pengalaman personalnya bagaimana memaksimalkan peran perempuan perdesaan dalam intervensi sosial sebagai upaya menekan berkembangbiaknya nyamuk penyebab penyakit dengue.
Penelitian tersebut membawanya didapuk sebagai The 100 Most Influential People oleh Majalah Time pada 2021 dan masuk Nature's 10 atau 10 orang di dunia dengan capaian sains penting menurut jurnal ilmiah Nature pada 2020.
“Perempuan selalu memainkan peran yang krusial. Terbukti pelibatan perempuan dalam penelitian ini berhasil meningkatkan manfaat penelitian ke skala yang lebih besar di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Editor : Ali Masduki