Menyalakan Pelita Harapan! Kisah Raco, Guru di Pulau Terpencil
Lebih dari dua dekade, Raco setia mengajar di SDN Pulau Komodo, bahkan menjadi rekan sejawat bagi mantan gurunya sendiri. Sebagai ranger, ia juga aktif menjaga kawasan konservasi. Baginya, hidup berdampingan dengan komodo sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil.
“Komodo bagi kami bukan sekadar binatang, tapi saudara. Anak-anak di sini dari kecil sudah tahu bagaimana bersikap jika bertemu Komodo,” jelasnya.
Pengalamannya sebagai guru dan ranger memberikan sudut pandang unik dalam mendidik. Ia mengajarkan tidak hanya pelajaran sekolah, tetapi juga pengetahuan lokal, nilai-nilai konservasi, dan cinta tanah air.
Raco juga mengikuti pelatihan pengembangan pendidikan. Ia merasakan manfaat pelatihan tersebut, terutama dalam penerapan metode pembelajaran dan pemahaman rapor pendidikan yang lebih baik.
“Perbedaan antara pelatihan ini dengan pelatihan lainnya sangat terasa. Kami mendapatkan pelatihan langsung dari narasumber disertai umpan balik yang konstruktif,” ujarnya.
Kendati masih menghadapi tantangan seperti minimnya akses teknologi, kisah Raco memotivasi rekan-rekannya untuk terus belajar dan beradaptasi.
“Tidak ada kata terlambat. Kita sebagai guru harus terus selalu belajar dan selangkah di depan siswa,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki