get app
inews
Aa Text
Read Next : Bukan Millennial, Tapi Guru SD Ini Sukses Bikin Game Edukatif Berbasis AI Saat Pelatihan di UMS

Serunya Leadership Inovatif Camp SD Muhammadiyah 7 Jagir, Siswa Menjajal Aplikasi Digital Ecofem Edu

Selasa, 03 Juni 2025 | 14:47 WIB
header img
Siswa berkesempatan menjajal aplikasi digital Ecofem Edu, sebuah platform inovatif yang mengusung edukasi ramah teman dan ramah lingkungan. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Suasana ceria dan penuh semangat tampak di Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya, saat ratusan siswa SD Muhammadiyah 7 Jagir mengikuti Leadership Inovatif Camp, pada Selasa (03/6/2025). 

Kegiatan tahunan ini menjadi semakin istimewa karena tahun ini para siswa berkesempatan menjajal aplikasi digital Ecofem Edu, sebuah platform inovatif yang mengusung edukasi ramah teman dan ramah lingkungan besutan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 7 Jagir, Achmad Zainuri Arif, menegaskan pentingnya menanamkan kepedulian terhadap sesama, khususnya teman perempuan, dan lingkungan sejak dini. 

“Kesadaran akan kepedulian terhadap teman, terutama teman perempuan, dan lingkungan perlu untuk terus ditanamkan sejak dini. Hal ini agar masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang interaksi antar sesama dan lingkungan alam,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan gender dan ekologi masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta kerusakan lingkungan, menjadi alasan utama pentingnya edukasi ini.

Leadership Inovatif Camp diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 hingga 6, dengan total sekitar 123 siswa. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, ketangguhan, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. 

“Kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah kami, yaitu pendidikan ekoduvasion—pendidikan inovatif berbasis ekologi,” jelas Achmad Zainuri Arif.

Para siswa mendapatkan edukasi mengenai ekofeminisme, yaitu kesadaran akan persaudaraan dan kepedulian terhadap lingkungan, yang diberikan oleh tim UM Surabaya. Materi yang disampaikan merupakan hasil riset dosen UM Surabaya, sehingga siswa mendapatkan wawasan yang mendalam dan relevan.

Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah integrasi teknologi dalam pembelajaran. Melalui aplikasi Ecofem Edu berbasis Virtual Reality (VR), siswa diajak belajar secara interaktif baik di dalam maupun di luar kelas. 

“Untuk tahun ini, kami juga mengintegrasikan teknologi Virtual Reality (VR) dalam proses pembelajaran, sebagai bagian dari pendekatan inovatif sekolah kami,” tambah Achmad Zainuri Arif.

Dengan aplikasi ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep ekofeminisme secara lebih nyata dan menyenangkan. Kolaborasi dengan UM Surabaya juga memperkaya materi edukasi yang diberikan.

Selain pembelajaran digital, siswa juga mengikuti penjelajahan di Kebun Bibit Wonorejo yang dibagi dalam beberapa pos, seperti pos halang rintang, pos sandi, dan lainnya. 

Kegiatan tersebut guna melatih kerjasama, keberanian, dan kreativitas siswa. Acara ditutup dengan pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif para siswa.

Melalui Leadership Inovatif Camp, SD Muhammadiyah 7 Jagir berharap dapat mencetak generasi muda yang berjiwa pemimpin, mandiri, tangguh, dan peduli lingkungan.

“Kami berharap anak-anak dapat menjadi inovator yang mampu menjadi problem solver, bukan problem maker di lingkungan kehidupan mereka,” pungkas Achmad Zainuri Arif.

Kegiatan Sekolah Inovatif ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam membentuk karakter siswa yang siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Perlu diketahui, UM Surabaya beberapa waktu lalu telah meluncurkan aplikasi digital Ekofem Edu, sebuah platform inovatif yang dirancang untuk mendukung program Deep Learning yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). 

Aplikasi ini bertujuan untuk menanamkan wawasan adil gender dan kesadaran ekologi pada anak-anak melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Program Deep Learning yang disosialisasikan oleh Kemendikdasmen, melalui Sekretaris Jenderal Abdul Mu’ti, bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mewujudkan pendidikan bermutu dan inklusif. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut