get app
inews
Aa Text
Read Next : Besok Prabowo Berpidato di PBB, Pidato Bung Karno Mengutip Ayat Alquran Menggetarkan Dunia 

Haul ke-55 Bung Karno Jadi Titik Balik Sejarah, Akhiri Stigma G30S/PKI

Sabtu, 21 Juni 2025 | 16:32 WIB
header img
Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah, menilai bahwa tahun ini adalah momentum penting dalam menegakkan keadilan sejarah bagi Sang Proklamator. Foto iNewsSurabaya/lukman

BLITAR, iNewsSurabaya.id – Peringatan Haul ke-55 Bung Karno yang digelar Sabtu (21/6/2025) di Kota Blitar menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah, menilai bahwa tahun ini adalah momentum penting dalam menegakkan keadilan sejarah bagi Sang Proklamator.

Momen ini terasa semakin istimewa setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019–2024 resmi mencabut TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967. Ketetapan ini sebelumnya dijadikan dasar pencabutan kekuasaan Presiden Soekarno dan sering dikaitkan dengan peristiwa G30S/PKI.

"Setelah 57 tahun 7 bulan, keadilan sejarah akhirnya ditegakkan. Tahun ini kita menjadi saksi sejarah bangsa," ujar MH Said Abdullah dalam sambutannya.

Said menekankan bahwa pencabutan TAP MPRS tersebut bukan hanya keputusan hukum, melainkan juga langkah moral yang mengembalikan kehormatan Bung Karno dan membersihkan narasi keliru yang selama ini berkembang.

"Ini adalah bentuk penghormatan terhadap pemimpin sejati. Bung Karno bukan sekadar proklamator dan Presiden pertama RI, tetapi juga tokoh dunia yang mewakili suara rakyat tertindas," tegas politisi asal Sumenep itu.

Lebih lanjut, Said menyebut Bung Karno sebagai penggagas Konferensi Asia-Afrika yang melahirkan Dasasila Bandung—fondasi Gerakan Non-Blok yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.

Rangkaian kegiatan haul tahun ini dilaksanakan dengan penuh kekhidmatan. Ribuan warga dari berbagai penjuru tanah air memadati area Makam Bung Karno. Acara diisi dengan doa bersama, tausiah kebangsaan, dan pertunjukan seni tradisional yang mengangkat semangat nasionalisme dan perjuangan.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh nasional, politisi, hingga ulama terkemuka. Salah satunya Menteri Agama RI, KH Nasaruddin Umar, yang menyampaikan tausiah bertema perjuangan dan keteladanan Bung Karno.

Dalam ceramahnya, KH Nasaruddin mengutip ayat suci Al-Quran yang menggambarkan bahwa orang-orang yang berjuang demi kebenaran tidak pernah benar-benar mati.

“Bung Karno adalah sosok yang hidup sepanjang zaman melalui gagasan dan perjuangannya,” ujarnya disambut haru hadirin.

Ia menegaskan bahwa warisan pemikiran Bung Karno harus terus dirawat dan diteladani oleh generasi penerus bangsa, terutama dalam menjaga kebhinekaan dan mewujudkan keadilan sosial.

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyampaikan rasa bangga masyarakat Blitar karena kota tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir Bung Karno.

“Kami merasa terhormat. Blitar menjadi simbol sejarah nasional. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang terus menjaga semangat perjuangan beliau,” ungkap Syauqul.

Haul ke-55 Bung Karno tak hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi juga simbol kebangkitan kesadaran sejarah bangsa. Momentum ini menandai era baru, di mana sejarah Bung Karno dibaca dengan jernih dan objektif—tanpa bayang-bayang stigma masa lalu.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut