Grebek Suro Banyuwangi: Ribuan Warga Arak Tumpeng Hasil Bumi, Simbol Syukur dan Daya Tarik Wisata
BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Tradisi Grebek Suro kembali menggema di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Minggu (29/6/2025). Ribuan warga memadati jalanan desa dalam rangkaian acara arak-arakan tumpeng raksasa yang sarat makna spiritual dan budaya. Acara ini digelar untuk menyambut 1 Muharram 1447 H, sebagai wujud syukur atas hasil bumi serta doa memohon keberkahan di tahun baru Islam.
Kirab budaya yang mengawali Grebek Suro tahun ini tampil semarak. Puluhan tumpeng dihias penuh warna dengan aneka hasil pertanian lokal seperti padi, jagung, ketela, pisang, hingga sayur-mayur. Tak hanya parade tumpeng, iringan kesenian tradisional seperti jaranan dan hadrah turut menyemarakkan suasana dan menarik perhatian para pengunjung.
Kepala Desa Bangorejo, Suyadi, menyampaikan bahwa Grebek Suro merupakan warisan leluhur yang terus dilestarikan karena mengandung nilai luhur.
“Ini bukan sekadar perayaan. Di dalamnya ada rasa syukur, ada doa bersama, ada harapan masyarakat agar tahun depan diberi panen yang baik, kesehatan, dan rezeki yang barokah,” ujar Suyadi.
Setibanya di Balai Desa Bangorejo, seluruh tumpeng yang telah diarak didoakan secara khidmat. Usai doa, digelar ritual "berebut berkah", di mana warga memperebutkan isi tumpeng dengan keyakinan bahwa setiap bagian membawa keberuntungan.
Menariknya, Grebek Suro tak hanya menjadi tradisi keagamaan dan budaya, tetapi juga menggerakkan sektor ekonomi lokal. Ratusan pelaku UMKM, pedagang makanan, hingga pengrajin memanfaatkan momen ini untuk menjajakan dagangan mereka kepada para pengunjung.
Tradisi Grebek Suro Bangorejo kini mulai dilirik sebagai salah satu destinasi wisata budaya Banyuwangi yang unik. Selain memperkuat identitas lokal, perayaan ini menjadi sarana mempererat silaturahmi dan membangkitkan ekonomi desa.
Editor : Arif Ardliyanto