Akreditasi Bukan Lagi Administratif, LLDIKTI VII Dorong Kampus Fokus pada Inovasi dan Mutu

Baca Juga

FK Unusa Raih Akreditasi Unggul dan Miliki Tiga Rumah Sakit Sendiri untuk Praktik

Dalam sambutannya, Supangat menyisipkan pantun berisi pesan inspiratif: “Nasi kuning dibungkus daun pisang, Aromanya sedap menggoda selera,Pelajari akreditasi 2.0 dengan hangat dan cermat, Supaya hasil terbaik kita jadi juara, bukan cuma cerita belaka.”

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi perubahan mendasar dalam sistem akreditasi. “Paradigma sekarang bergeser, dari sekadar compliance ke arah continuous improvement. Artinya, akreditasi bukan lagi sekadar melengkapi dokumen, tapi harus menjadi alat strategis untuk mendorong inovasi dan perbaikan mutu secara berkelanjutan,” tegasnya.

Supangat juga menjelaskan empat poin penting dalam Instrumen Akreditasi 2.0:

Baca Juga

Unusa Jadi Kampus Terbaik di Indonesia

1. Fokus pada inovasi dan transformasi – Instrumen ini menjadi alat strategis pengembangan institusi, bukan beban administratif.

2. Dimensi keberlanjutan dan inklusi – Akreditasi kini harus menjamin kesetaraan akses dan menjawab isu global terkait pendidikan berkelanjutan.

3. Struktur kriteria lebih efisien – Dari 9 kriteria disederhanakan menjadi 6, dengan bobot yang lebih menitikberatkan pada dampak nyata terhadap kualitas lulusan.

Baca Juga

Universitas Hang Tuah Kukuhkan Dua Guru Besar Keilmuan Oral Biologi Mulut dan Keilmuan Hukum

4. Evaluasi berbasis dampak – Penilaian lebih mengedepankan implementasi dan hasil, bukan hanya kelengkapan data.

Sesi hari pertama ditutup dengan paparan materi mendalam mengenai lima kriteria utama dari LAM INFOKOM oleh para narasumber ahli. Kegiatan berlanjut hingga Selasa (1/7/2025) dengan format diskusi kelompok. Fokus utama hari kedua adalah pembahasan Laporan Evaluasi Diri (LED) berdasarkan lima kriteria awal, dan ditutup dengan presentasi hasil diskusi tiap kelompok.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh pimpinan perguruan tinggi dan pengelola program studi informatika-komputer memiliki pemahaman komprehensif tentang arah baru akreditasi. Tujuannya jelas: agar institusi pendidikan mampu menyelaraskan diri dengan standar mutu nasional dan global, sekaligus menciptakan lulusan unggul dan adaptif di era digital.

Baca Juga

Akreditasi S2 Untag Surabaya Keluar, Rektor Pasang Target Mahasiswa MIKom 30 Orang

Editor : Arif Ardliyanto