get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Sekadar Upacara Biasa, Ini Makna Mendalam Hari Pahlawan Bagi Warga Indonesia

Semangat Nasionalisme Ditanamkan sejak MPLS, Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza Diusulkan di Kurikulum

Jum'at, 11 Juli 2025 | 20:51 WIB
header img
Tokoh muda Surabaya, Achmad Hidayat, mengusulkan agar lagu Indonesia Raya versi tiga stanza diperkenalkan secara aktif di seluruh jenjang sekolah, mulai SD hingga SMA/SMK. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id — Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 menjadi momentum strategis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Salah satu dorongan kuat muncul dari tokoh muda Surabaya, Achmad Hidayat, yang mengusulkan agar lagu Indonesia Raya versi tiga stanza diperkenalkan secara aktif di seluruh jenjang sekolah, mulai SD hingga SMA/SMK.

“Indonesia Raya tiga stanza bukan sekadar lagu kebangsaan, tetapi simbol harapan, doa, dan semangat perjuangan bangsa Indonesia,” ujar Achmad saat ditemui pada Jumat (11/7/2025).

Achmad menekankan pentingnya mengenalkan lagu kebangsaan secara utuh, mengingat hanya sebagian kecil masyarakat yang familiar dengan tiga stanza lengkap lagu ciptaan Wage Rudolf Soepratman tersebut. Menurutnya, pendidikan karakter dan semangat nasionalisme harus dimulai sejak dini, dan MPLS menjadi momen paling tepat untuk itu.

Usulan ini bukan tanpa landasan hukum. Lagu Indonesia Raya tiga stanza telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Selain itu, Surat Edaran Mendikbud No. 21042/MPK/PR/2017 juga mendorong penguatan pendidikan karakter melalui pengenalan lagu kebangsaan di tingkat dasar dan menengah.

“Ini bukan gerakan baru, tapi menghidupkan kembali semangat nasionalisme melalui lagu yang sudah sah secara hukum,” kata Achmad, yang juga dikenal sebagai mantan aktivis GMNI.

Sebagai kota yang dikenal sebagai simbol perjuangan, Surabaya dinilai punya tanggung jawab lebih dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Kota ini tidak hanya menjadi tempat lahirnya Presiden Soekarno, tetapi juga lokasi makam komponis Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman.

"Surabaya harus jadi teladan. Di sini pusara WR Soepratman dipugar dan diresmikan langsung oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pada 18 Mei 2003. Ini sejarah yang tidak boleh dilupakan," tegas Achmad.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut