get app
inews
Aa Text
Read Next : Temu Ilmiah Arek-Arek SMA Surabaya 2025: Inovasi Siswa, dari Energi Terbarukan hingga Budaya

Tanpa Dukungan Pemkot, Reog Laskar Wani Suroboyo Harumkan Nama Surabaya di Panggung Nasional

Selasa, 22 Juli 2025 | 07:07 WIB
header img
Komunitas Reog Laskar Wani Suroboyo sukses menyabet penghargaan Pelestari Budaya berkat dedikasi luar biasa dalam menjaga warisan budaya Reog Ponorogo tanpa sepeser pun bantuan dari pemerintah kota. Foto iNewsSurabaya/ist

Dari total 42 kelompok Reog dari berbagai daerah, Laskar Wani Suroboyo menonjol berkat energi panggung yang membakar, kendang khas Surabaya, dan aransemen musik yang menyatu dalam semangat kaum muda.

Yang lebih mengesankan, komunitas ini melangkah tanpa kurasi, tanpa fasilitasi, bahkan tanpa dukungan logistik dari Pemkot Surabaya. Namun, mereka tetap menjunjung tinggi nama kota tercinta.

“Kami tidak menolak bantuan, tapi kami ingin didengar. Pemerintah harus lebih membuka ruang untuk komunitas seperti kami,” ucap Bayu.

Meski tak menerima pendanaan resmi, mereka tak sendiri. Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, memberi dukungan moral dan melepas keberangkatan mereka secara simbolis.

“Berkat semangat dari Cak Ji, bara perjuangan kami makin menyala. Ini sejalan dengan prinsip Trisakti Bung Karno: berkepribadian dalam kebudayaan,” tambah Bayu. “Kami tambah wani obah, karena kami ingin berubah.” lanjutnya. 

Selain prestasi seni, komunitas ini juga membawa pesan penting tentang egaliterisme budaya. Bagi mereka, setiap warga—apa pun latar belakangnya—berhak menjaga dan melestarikan budaya. Tidak harus birokrat, tidak perlu gelar, cukup dengan niat dan kerja nyata.

“Egaliter artinya setara. Budaya harusnya terbuka bagi siapa saja yang mau menjaga, bukan dikunci oleh anggaran atau regulasi,” tegas Bayu.

Kisah Reog Laskar Wani Suroboyo menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa lahir dari komunitas, bukan hanya dari sistem. Mereka adalah contoh nyata bahwa cinta terhadap tradisi bisa menembus batas birokrasi.

Penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat: bahwa kota besar seperti Surabaya memiliki kekayaan budaya yang dijaga dengan semangat oleh warganya sendiri. Tanpa harus menunggu anggaran, mereka telah lebih dulu bergerak.

 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut