Jelang Ramadan, LD PBNU: Waspadai Penceramah Radikal

Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU ini menguraikan kembali lima ciri penceramah radikal.
Pertama, mengajarkan ajaran yang anti-Pancasila dan pro ideologi khilafah transnasional.
Kedua, mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun berbeda agama.
Ketiga, menanamkan sikap antipemimpin atau pemerintahan yang sah, dengan sikap membenci dan membangun ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, ujaran kebencian (hate speech), dan sebaran hoaks.
Keempat, memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman (pluralitas).
Kelima, biasanya memiliki pandangan antibudaya ataupun antikearifaan lokal keagamaan.
“Jadi ketika masyarakat mendapati penceramah yang mendekati ciri-ciri tersebut maka sebaiknya kita tinggalkan,” terangnya.
Editor : Ali Masduki