Bantuan Total Rp300 Juta untuk Nelayan Pacitan, Apa Saja Jenisnya?
Tak hanya menyasar aspek produksi, Pemprov Jatim juga menggelontorkan program pemberdayaan ekonomi bernama PETI KOIN Bermantra (Peternakan dan Perikanan Mandiri Berbasis Teknologi). Melalui Bimtek senilai Rp119 juta, Kelompok Pembudidaya Ikan Mugi Rahayu di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, menjadi salah satu penerima manfaat.
Program ini menyasar empat kabupaten prioritas yaitu Pacitan, Lumajang, Bondowoso, dan Trenggalek. Fokus utamanya adalah pengentasan kemiskinan, penguatan layanan dasar, dan peningkatan ekonomi berbasis lokal.
“PETI KOIN Bermantra adalah ikhtiar mendorong wirausaha baru di sektor perikanan. Kami ingin nelayan tak hanya produktif, tapi juga mandiri dan sejahtera,” ujar Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sejumlah bantuan lain:
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Muhammad Isa Ansori, menyebutkan bahwa Pelabuhan Tamperan Pacitan merupakan salah satu pelabuhan strategis, dengan produksi utama berupa ikan tuna dan cakalang yang mencapai 6.450 ton per tahun.
“Banyak nelayan dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadikan pelabuhan ini sebagai titik singgah. Ini menandakan Tamperan punya potensi besar sebagai pusat perikanan,” jelasnya.
Mewakili nelayan, Isa Ansori menyampaikan apresiasi atas kepedulian Gubernur Khofifah yang terus menunjukkan keberpihakan nyata terhadap sektor perikanan.
“Banyak nelayan menyebut Ibu Khofifah sebagai ‘Ibu-nya Nelayan Jawa Timur’. Ini karena komitmen beliau yang menyentuh hingga ke hilir,” pungkasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok usaha perikanan, diharapkan Pacitan dapat semakin kokoh sebagai daerah maritim dengan daya saing tinggi, sekaligus mendorong kesejahteraan nelayan secara berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto