DPRD Gulirkan Pemakzulan, Bupati Pati Bilang Begini!
PATI, iNewsSurabaya.id - Ribuan warga memadati Alun-Alun Kabupaten Pati pada Rabu (13/8) dalam aksi demonstrasi menuntut Bupati Haryanto Sudewo mundur dari jabatannya. Aksi yang semula damai berubah ricuh, berujung pada perusakan fasilitas publik, pembakaran kendaraan dinas, hingga bentrok dengan aparat.
Sorotan utama demonstrasi ini berasal dari kebijakan kontroversial Bupati, termasuk kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250% dan penerapan lima hari sekolah.
Tak hanya berhenti di jalanan, desakan masyarakat mendorong DPRD Kabupaten Pati menggelar rapat paripurna darurat pada hari yang sama. Hasilnya: DPRD secara resmi menyepakati pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut kebijakan bupati sebagai langkah awal menuju pemakzulan.
Dalam upaya meredakan ketegangan, Bupati Sudewo turun langsung ke tengah massa. Dengan pakaian putih dan peci hitam, ia naik ke atas kendaraan taktis (rantis) dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada ribuan warga yang telah mengepung area alun-alun.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akan berbuat yang lebih baik,” ucap Bupati Sudewo di hadapan massa.
Namun permintaan maaf itu tak menyurutkan amarah warga. Massa justru melemparkan botol, sandal, dan sampah ke arah bupati. Ia pun segera dievakuasi kembali ke dalam kantor menggunakan kendaraan lapis baja.
Setelah kejadian tersebut, Bupati Sudewo memberikan keterangan pers di hadapan awak media. Ia menyatakan bahwa dirinya menyadari adanya kekeliruan dan siap belajar dari kejadian ini.
“Saya banyak kekurangan, banyak kelemahan. Tapi saya ingin memperbaiki. Mudah-mudahan kejadian ini menjadi pembelajaran bersama, agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” tutur Sudewo.
Ia juga menanggapi reaksi warga dengan nada reflektif. “Ya kami bisa memahami emosi mereka, karena orang banyak tidak mungkin bisa terkendali secara keseluruhan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto