Penjualan Mobil di Jawa Timur Anjlok 25%, Ekonomi Lesu Diperparah Aksi Demo
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Industri otomotif di Jawa Timur tengah menghadapi tekanan berat. Penurunan daya beli masyarakat ditambah kekhawatiran terhadap aksi demonstrasi di berbagai daerah, termasuk Surabaya, membuat penjualan mobil anjlok drastis hingga 25% sepanjang Januari hingga Juli 2025.
Berdasarkan data dari Honda Surabaya Center (HSC) – main dealer mobil Honda untuk wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara – total penjualan mobil hanya mencapai 54.152 unit, turun tajam dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 72.665 unit.
Penurunan paling tajam terjadi pada segmen city car, yang merosot hingga 47,85% menjadi hanya 570 unit. Disusul oleh penjualan sedan yang turun 42,86% (116 unit), serta low cost green car (LCGC) yang anjlok 39,48% dengan total 7.579 unit.
"Lesunya daya beli memang sangat berdampak terhadap performa pasar mobil. Kami harus realistis dengan kondisi ini," ungkap Wendy Miharja, Direktur HSC, dalam konferensi pers, Selasa (26/8/2025).
HSC mencatat penjualan sebanyak 5.267 unit selama tujuh bulan pertama 2025, atau sekitar 54,07% dari target tahunan yang telah dikoreksi menjadi 10.129 unit. Sebelumnya, target awal HSC dipatok di angka 14.000 unit.
Editor : Arif Ardliyanto