Inovasi Mesin Perajang Siwalan Bikin Produksi Dawet Tradisional di Gresik Meningkat
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Minuman tradisional Indonesia semakin diminati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, karena menawarkan cita rasa khas tiap daerah. Salah satunya adalah Dawet Siwalan, minuman segar khas Jawa Timur yang kini mengalami transformasi besar melalui sentuhan teknologi modern.
Adalah Sumi, pelaku UMKM asal Desa Hendrosari, Gresik, yang sejak 2020 menggeluti usaha Dawet Siwalan. Dengan harga jual Rp11.000 per porsi, usahanya kini tak lagi hanya bergantung pada cara manual, tetapi mulai mengadopsi sistem produksi yang lebih efisien, higienis, dan cepat.
Sebelumnya, produksi dawet menghadapi kendala serius. Kapasitas terbatas, waktu merajang siwalan yang lama, penyimpanan kurang memadai, hingga pembukuan keuangan yang tidak konsisten membuat usaha sulit berkembang. Untuk menjawab tantangan itu, hadir Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Wijaya Putra (UWP) yang membawa inovasi berupa mesin perajang siwalan.
Alat ini dirancang khusus menggantikan pisau manual. Jika sebelumnya Sumi butuh 4–5 jam untuk merajang 25 kg siwalan (setara 25 liter dawet), kini cukup 2–2,5 jam untuk 60 kg siwalan yang menghasilkan 60 liter dawet. Hasilnya pun lebih seragam, higienis, dan kualitas tetap terjaga.
“Inovasi ini bukan sekadar alat, tapi solusi nyata agar UMKM lebih produktif dan mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat,” jelas Krisnadhi Hariyanto, S.T., M.M., Ketua Tim PKM UWP.
Editor : Arif Ardliyanto