Kisruh Nasional, PCNU Surabaya dan Tokoh Lintas Agama Tegaskan Komitmen Jaga Surabaya Tetap Aman
Dalam pernyataan yang ditandatangani bersama, tokoh lintas agama di Surabaya menegaskan tujuh poin penting, antara lain:
1. Turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban jiwa di beberapa daerah akibat konflik sosial dan kerusuhan.
2. Meminta aparat keamanan mengedepankan pendekatan persuasif, bukan represif.
3. Mengimbau masyarakat menjaga fasilitas umum sebagai aset bersama.
4. Menekankan agar pejabat publik berkomunikasi dengan rakyat dan tidak memamerkan gaya hidup mewah.
5. Mengingatkan pemimpin bangsa agar menjunjung prinsip vox populi vox dei (suara rakyat adalah suara Tuhan).
6. Menyadarkan bahwa jabatan adalah amanah untuk mewujudkan kemaslahatan rakyat.
7. Mengajak seluruh elemen bangsa memperkuat silaturahim demi persaudaraan dan persatuan.
Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh berbagai organisasi keagamaan, mulai dari PCNU Surabaya, Muhammadiyah, PGI, Keuskupan Katolik Surabaya, MAKIN, PHDI, Majelis Buddhayana, hingga Yayasan Tri Dharma Surabaya.
Kebersamaan ini menjadi simbol kuat bahwa Surabaya adalah rumah bersama yang harus dijaga dari potensi perpecahan.
“Kami semua sepakat, Surabaya harus tetap aman dan kondusif. Bukan hanya untuk kita hari ini, tapi juga untuk anak cucu kita nanti,” tegas Masduki.
Langkah PCNU bersama tokoh lintas agama ini diharapkan menjadi inspirasi nasional, bahwa persatuan dan dialog adalah kunci menjaga Indonesia tetap damai di tengah dinamika politik yang penuh tantangan.
Editor : Arif Ardliyanto