Air Mata Bahagia Warga Gunung Kelud Kediri, Dapat Bantuan Sumur Bor dari Kampus dan Alumni Surabaya
Ketua YMI ITS, Triyanto, menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor ini baru tahap awal. Hingga kini, sudah ada 10 titik sumur yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa daerah luar Pulau Jawa.
Tak hanya itu, YMI ITS juga menjalankan berbagai program sosial lainnya, seperti: Penyaluran beasiswa bagi mahasiswa ITS serta pelajar SD hingga SMA di sekitar kampus, Bantuan modal dan alat usaha untuk pelaku UMKM, dan Renovasi rumah tidak layak huni.
“Masih ada 12 titik sumur bor lagi yang sedang kami persiapkan. Kami ingin pastikan akses air bersih tidak lagi menjadi kemewahan di desa-desa terpencil,” ungkapnya.
Ketua IKA ITS, Wiluyo Kusdwiharto, menambahkan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian para alumni terhadap masyarakat, terutama mereka yang berada di wilayah minim akses air bersih.
“Kami ajak para alumni untuk menyisihkan sebagian rezekinya. YMI ITS menjadi wadah kami menyalurkan bantuan yang jelas, terarah, dan tepat sasaran,” ujarnya.

Menurut Ketua 1 YMI ITS, Adi Dharma, kolaborasi tiga pihak ini tidak hanya fokus pada air bersih. Ada empat program yang dijalankan dalam waktu bersamaan, yaitu: Focus Group Discussion (FGD) dengan NGO mitra, Bedah rumah untuk warga prasejahtera, Penyaluran beasiswa pendidikan, dan Bantuan modal dan pelatihan UMKM.
“Kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat. Mulai dari mahasiswa ITS, pelajar, pelaku UMKM, hingga warga pelosok yang selama ini hidup tanpa akses air layak,” tutupnya.
Program kolaborasi ITS, YMI ITS, dan IKA ITS ini menjadi contoh nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi dan para alumninya bisa memberi dampak langsung bagi masyarakat. Di tengah krisis air bersih akibat musim kemarau, pembangunan sumur bor bukan hanya solusi sementara tetapi juga simbol harapan dan keberlanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto