OJK Catat Inklusi Keuangan Syariah Hanya 13,41%, Jatim Siapkan Strategi Penguatan Khusus
Selain itu, provinsi ini ditopang lebih dari 7.300 pondok pesantren, di mana sekitar 4.400 pesantren telah memiliki rekening syariah. Tak hanya itu, ada pula 460 ribu sertifikasi halal untuk lebih dari 1 juta produk asal Jatim.
“Potensi ini harus kita dorong bersama agar ekonomi syariah menjadi lebih kuat, inklusif, dan mampu bersaing di era digital,” tegas Khofifah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Ibrahim, menyampaikan bahwa target transaksi pada FESyar 2025 cukup ambisius. Business matching pembiayaan ditargetkan Rp25 miliar, sedangkan perdagangan ditetapkan Rp10 miliar.
“Alhamdulillah, meski baru dibuka hari ini, capaian awal sudah positif. Pembiayaan tercatat Rp15,38 miliar dan perdagangan Rp7,9 miliar. Angka ini sudah melampaui hasil FESyar tahun lalu,” ungkapnya.
Dengan capaian awal tersebut, Jatim diharapkan mampu menjadi role model dalam mengurangi kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan syariah. Melalui sinergi pemerintah, pesantren, UMKM, serta lembaga keuangan, provinsi ini optimistis dapat mempercepat transformasi ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto