Anak Penjual Ikan Asin Asal Blitar, Harjo Mampu Jadi Wakil Rektor Kampus Surabaya, Begini Kisahnya
Keputusan ini menjadi titik balik perjalanan akademiknya. Ia aktif mengajar, meneliti, hingga menempuh studi magister di Universitas Indonesia (UI) jurusan Metalurgi dan Material, lulus pada 2002.
Kariernya di Untag terus menanjak: pernah menjabat Kepala Laboratorium, Ketua Program Studi Teknik Mesin, Kepala Pusat Penelitian LPPM, hingga akhirnya dipercaya sebagai Wakil Rektor I sejak 2021.
Sebagai peneliti, Harjo fokus pada metal matrix composite (MMC) dengan memanfaatkan abu dasar batu bara sebagai penguat material. Risetnya menghasilkan berbagai inovasi seperti piringan cakram, baut, mur, hingga bahan propeller kapal.
Salah satu pencapaian pentingnya adalah paten pertama yang dimiliki Untag Surabaya—sebuah kebanggaan tersendiri bagi kampus merah putih tersebut.
Meski tengah menempuh studi doktoral di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Harjo tetap memprioritaskan tugasnya sebagai wakil rektor. Baginya, tanggung jawab sebagai pemimpin kampus tidak boleh terabaikan.
Di luar akademik, ia juga aktif dalam pemberdayaan UKM bidang logam dan pengecoran. Visi besarnya adalah membawa Untag Surabaya semakin berdaya saing dalam penelitian dan pendidikan, sekaligus mendorong mahasiswa agar berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kisah Harjo Seputro membuktikan bahwa kesuksesan bukan soal latar belakang, melainkan tentang konsistensi, kerja keras, dan kesabaran. “Tidak ada jalan pintas menuju sukses. Semua harus melalui proses,” tegasnya.
Dari anak penjual ikan asin di Blitar, kini Harjo menjelma sebagai sosok akademisi yang menginspirasi banyak orang.
Editor : Arif Ardliyanto