Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, 1 Santri Meninggal dan 79 Luka-Luka: Isak Tangis Warnai Evakuasi
Hingga pukul 19.00 WIB, proses evakuasi belum bisa dilanjutkan karena reruntuhan musala berupa cor beton yang sangat berat. Alat berat didatangkan untuk mempercepat pencarian korban yang diduga masih tertimbun.
“Alat berat yang disiagakan ada empat unit. Tapi penggunaannya menyesuaikan kondisi lapangan. Kami prioritaskan keselamatan evakuasi,” ujar Bupati Sidoarjo, Subandi, saat meninjau lokasi.
Tragedi ini meninggalkan trauma mendalam bagi para santri yang selamat. Beberapa dari mereka tampak syok dan masih enggan meninggalkan lokasi, sementara masyarakat sekitar ikut membantu menyediakan makanan dan minuman untuk korban maupun tim penyelamat.
Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya keamanan bangunan di lingkungan pendidikan. Musala yang seharusnya menjadi tempat suci, justru berubah menjadi saksi bisu duka.
Editor : Arif Ardliyanto