get app
inews
Aa Text
Read Next : UMKM Jadi Fokus Utama Rakernas IMA 2025, Perkuat Kolaborasi untuk Ekonomi Lebih Tangguh

Bank Jatim Bawa Pecel Madiun hingga Batik Dalam Misi Dagang di Palembang

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 19:22 WIB
header img
Bank Jatim berpartisipasi dalam kegiatan Misi Dagang dan Investasi di Palembang.

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) turut berpartisipasi dalam kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jatim dengan Provinsi Sumatera Selatan yang digelar di Palembang.

 

Acara yang diinisiasi Pemprov Jatim ini mencatat capaian transaksi hingga Rp1 triliun, jauh di atas target awal Rp500 miliar. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo. 

 

Winardi menjelaskan, Bank Jatim berkomitmen mendukung UMKM Jatim dalam meningkatkan daya saing sehingga dapat menembus pasar nasional maupun internasional.  Dalam kesempatan tersebut, Bank Jatim menghadirkan tiga UMKM binaannya. 

 

Pertama, Batik Puspita dari Pacitan yang menampilkan kerajinan batik khas daerah. Kedua, Pecel Bu Pariyem dari Madiun yang membawa kuliner tradisional Jatim. Dan ketiga, Djamoe, juga dari Madiun, yang memperkenalkan minuman herbal sebagai produk kesehatan berbasis kearifan lokal.

 

“Kami ingin memberikan ruang lebih luas bagi mereka untuk memasarkan produk. Kami optimistis produk unggulan ini mampu menarik perhatian dan menciptakan potensi kolaborasi bisnis yang nyata,” ungkap Winardi, Jumat (3/10/2025).


 

Menurut Winardi, melalui agenda Misi Dagang, UMKM dapat menjalin interaksi langsung dengan pasar potensial di Sumatera Selatan. “Harapannya, produk-produk UMKM binaan Bank Jatim ini mampu memberikan nilai tambah sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Selatan,” jelasnya.

 

Sementara itu, Gubernur Jatim  Khofifah Indar Parawansa menyebutkan nilai transaksi dalam kegiatan misi dagang ini mencapai Rp 1 triliun. Angka ini melampaui target Rp 500 miliar. Beberapa komoditas yang dijual antara lain olahan unggas, susu, gula merah tebu, daging ayam, beras, bawang merah, mesin las, rokok, ikan beku, hingga peralatan dapur untuk program makan bergizi gratis. 

 

“Misi Dagang hadir bukan hanya sebagai aktivitas perdagangan antardaerah, melainkan juga sebagai upaya bersama untuk mendorong terwujudnya target pembangunan provinsi dan nasional," ujar Khofifah. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut