Tren Transaksi di Perbankan Digital Terus Meroket

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tren transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Bank Indonesia (BI) mencatat, per Agustus 2025, volume transaksi pembayaran digital berhasil mencapai 4,43 miliar transaksi. 

Baca Juga

Mau Investasi Aman dan Terlindungi? Sun Life dan CIMB Niaga Punya Solusinya!

Angka ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 39,79 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode Agustus 2025. Peningkatan ini didorong oleh kontribusi dari seluruh komponen transaksi digital yang ada.

Pertumbuhan impresif ini mencakup transaksi melalui aplikasi mobile dan internet yang terus melesat. Bahkan, transaksi QRIS mengalami lonjakan luar biasa, menunjukkan adopsi masyarakat yang semakin masif. Kinerja positif ini turut memperkuat stabilitas sistem pembayaran nasional.

Secara rinci, volume transaksi pembayaran digital pada Agustus 2025 mencapai 4,43 miliar transaksi. Angka ini menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 39,79 persen secara tahunan (yoy), didukung oleh peningkatan di semua komponen transaksi.

Baca Juga

CIMB Niaga Apresiasi Nasabah Loyal Lewat XTRA XPO Surabaya 2024, Banyak Penawaran Menarik!

Volume transaksi melalui aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 15,86 persen (yoy) dan 18,85 persen (yoy). Khususnya, transaksi menggunakan QRIS mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi, yakni 145,07 persen (yoy), menandakan semakin luasnya adopsi pembayaran digital di masyarakat.

Menyikapi tren tersebut, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus memperkuat layanan perbankan berbasis digital di berbagai daerah, termasuk di Surabaya. Terbaru, CIMB Niaga meresmikan dua Digital Branch baru yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Jemursari 

Baca Juga

Gandeng CIMB Niaga, SOMPO Insurance Indonesia Edukasi Nasabah Surabaya dalam Pengelolaan Keuangan

Kedua kantor baru tersebut menggabungkan layanan konvensional dengan fasilitas Digital Lounge, namun tetap mempertahankan sentuhan layanan personal khas CIMB Niaga. Dengan tambahan dua Digital Branch ini, total jaringan CIMB Niaga di Surabaya kini mencapai 20 kantor cabang, termasuk satu cabang Syariah serta tiga Digital Lounge di titik strategis. 

Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, penguatan layanan digital menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung nasabah dan masyarakat dalam mewujudkan aspirasi finansial mereka, sejalan dengan semangat Advancing Customers and Society. 

Baca Juga

CIMB Niaga Permudah Transaksi Digital, Pakai QRIS OCTO Mobile Lebih Cepat

“Saat ini, sekitar 90 persen transaksi di CIMB Niaga dilakukan secara digital. Pertumbuhan pembukaan rekening digital juga meningkat pesat hingga dua digit, baik di segmen retail maupun non-retail,” ujar Lani di Surabaya, Jumat (10/10/2025). 

Baca Juga

CIMB Niaga XTRA XPO 2023 Hadirkan Experience Berbasis Digital

Menurut Lani, perluasan Digital Branch di Surabaya merupakan langkah strategis dalam memperluas akses layanan sekaligus mendukung transformasi digital perbankan di Indonesia. 

Sementara itu, Head of Region Jawa Timur CIMB Niaga Rhena Octaria menjelaskan, Surabaya menjadi salah satu kota prioritas pengembangan inovasi CIMB Niaga karena perannya sebagai pusat ekonomi Indonesia bagian timur yang sangat dinamis. 

“Melalui kehadiran Digital Branch dan berbagai inovasi layanan digital, kami ingin memberikan pengalaman yang lebih mudah dan personal bagi nasabah, sekaligus memperkuat loyalitas mereka," ujarnya. 

Selain memperluas jaringan fisik, CIMB Niaga juga terus mengoptimalkan platform digital seperti OCTO Mobile dan OCTO Clicks, yang memungkinkan nasabah membuka tabungan, bertransaksi, berinvestasi, hingga mengajukan pinjaman dari mana saja dan kapan saja. 

Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung menambahkan, kinerja perusahaan juga mencatat pertumbuhan positif pada semester 1/2025. CIMB Niaga membukukan laba sebelum pajak (unaudited) sebesar Rp4,4 triliun, didukung pertumbuhan kredit sebesar 6,84 year-on-year (YoY) menjadi Rp231,8 triliun, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp261,9 triliun.  

Editor : Arif Ardliyanto