get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Gen-Z Hidupkan Budaya, Tampil Maksimal Saat Pentas di Hotel Hingga Pahami Filosofi Lagu

Gen Z Ramaikan Hajatan Sobat Ambyar, Bukti Cinta Musik Pop Jawa dan Almarhum Didi Kempot

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:47 WIB
header img
Sobat Ambyar Gelar Hajatan Nasional, mereka ingin membukti Cinta Abadi untuk Didi Kempot dan Pop Jawa. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Nama Didi Kempot memang sudah tiada, tapi semangat dan karya sang maestro pop Jawa terus hidup di hati para penggemarnya. Sosok yang akrab disapa The Godfather of Broken Heart itu meninggalkan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu, terutama bagi para Sobat Ambyar komunitas penggemar setia yang kini menjelma menjadi gerakan budaya lintas generasi.

Di tengah derasnya arus musik modern, para sad bois dan sad gerls sebutan khas untuk Sobat Ambyar justru makin solid. Mayoritas berasal dari kalangan muda Gen Z, mereka menjadikan lagu-lagu Didi Kempot bukan sekadar hiburan, tapi juga bahasa emosi dan identitas budaya.

Untuk mempererat tali persaudaraan itu, tahun ini Sobat Ambyar akan menggelar hajatan besar bertajuk “Hajatan Sobat Ambyar 2025.” Acara ini menjadi pertemuan offline terbesar pertama yang dirancang untuk menyatukan para penggemar pop Jawa dari berbagai daerah di Indonesia.


Sobat Ambyar Gelar Hajatan Nasional, mereka ingin membukti Cinta Abadi untuk Didi Kempot dan Pop Jawa. Foto iNewsSurabaya/arif

Menjelang puncak hajatan yang rencananya digelar Desember 2025, komunitas ini mengadakan kegiatan pemanasan bertajuk “Kopdar & Karaoke Bareng Presiden Sobat Ambyar” di Tomoro Café, Jalan Tambaksari 6C, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) pukul 14.30 WIB.

Suasana hangat dan penuh nostalgia pun tercipta. Lagu-lagu Didi Kempot menggema, diiringi penampilan DJ Juan Monty, aksi joget bareng Mas Bondit, serta penampilan MC asal Solo, Richele, yang membawa nuansa khas kampung halaman sang legenda.

Presiden Sobat Ambyar, Jarkiyo, mengatakan bahwa hajatan ini bukan muncul tiba-tiba. Ia menyebutnya sebagai bagian dari perjalanan panjang para pecinta musik pop Jawa yang telah tumbuh jauh sebelum kepergian Didi Kempot.

“Kami tumbuh alami, bukan karena ingin menunggangi popularitas almarhum. Kami sudah lama menjadi bagian dari ekosistem musik Indonesia, terutama pop Jawa,” ujar pria asli Solo itu dengan mata berbinar.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut