get app
inews
Aa Text
Read Next : Ajak Warga Cinta Tari Tradisional Sentuhan Modern, Indonesia Menari Targetkan 1.000 Peserta

Surabaya Jadi Kota Peserta Terbanyak di Indonesia Menari 2025, Bukti Cinta Budaya Nusantara

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:59 WIB
header img
Indonesia Menari 2025 digelar di 11 kota Indonesia, menghadirkan ribuan penari dari berbagai daerah. Ajang ini menjadi perayaan budaya Nusantara yang memadukan tradisi tari dengan sentuhan modern. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Lantai mall berubah menjadi panggung budaya saat ribuan penari dari berbagai daerah menari bersama dalam ajang Indonesia Menari 2025. Event yang digagas oleh Indonesia Kaya ini digelar serentak di 11 kota di seluruh Indonesia dan melibatkan lebih dari 8.000 peserta dari berbagai usia dan latar belakang.

Tahun ini, semangat “menari untuk Indonesia” terasa lebih luas. Selain hadir di enam kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang, Indonesia Menari juga menyambangi lima kota baru, yakni Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Langkah ini menjadi simbol keterbukaan dan komitmen untuk memperluas akses masyarakat terhadap dunia seni dan budaya.

“Indonesia Menari bukan hanya kompetisi, tetapi juga ruang untuk menyalakan kembali semangat cinta budaya lewat gerak dan kolaborasi,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Indonesia Kaya.


Indonesia Menari 2025 digelar di 11 kota Indonesia, menghadirkan ribuan penari dari berbagai daerah. Ajang ini menjadi perayaan budaya Nusantara yang memadukan tradisi tari dengan sentuhan modern. Foto iNewsSurabaya/arif

Menurut koreografer Bathara Saverigadi Dewandoro, ajang ini dirancang bukan sekadar sebagai perlombaan, tetapi sebagai perayaan keindahan tari Nusantara yang dikemas dengan gaya modern dan interaktif.

Dalam koreografinya, Bathara menonjolkan gerak tangan khas dari berbagai daerah simbol harmoni antarbudaya.

Koreografi tersebut diiringi medley delapan lagu daerah yang diaransemen ulang oleh Alffy Rev, menciptakan nuansa dinamis antara tradisi dan musik kontemporer. Lagu-lagu tersebut antara lain Sinanggar Tulo (Sumatera Utara), Kicir-Kicir (DKI Jakarta), Cing Cangkeling (Jawa Barat), Anging Mamiri (Sulawesi Selatan), Rek Ayo Rek (Jawa Timur), Indung-Indung (Kalimantan Timur), Si Patokaan (Sulawesi Utara), dan Rasa Sayange (Maluku).

“Setiap gerakan dan irama mengandung pesan tentang keberagaman. Kami ingin menunjukkan bahwa budaya bisa hidup berdampingan dengan modernitas,” tutur Bathara.

Dari 11 kota penyelenggara, Surabaya mencatat jumlah peserta terbanyak, hampir 9.000 orang. Mulai dari pelajar, komunitas tari, hingga penari profesional, semuanya berbaur menampilkan tarian dengan kostum bertema etnik modern.

Setiap kelompok terdiri dari 5 hingga 7 penari, dan mereka wajib membawakan koreografi yang telah ditentukan. Namun, peserta diberi kebebasan dalam menciptakan pola lantai dan komposisi koreografi, sehingga setiap pertunjukan tetap unik.

Penyelenggaraan di Ciputra World Surabaya berlangsung meriah. Penonton memadati area pertunjukan untuk menyaksikan kolaborasi budaya yang menawan.

Para juri menilai peserta berdasarkan empat aspek: kekompakan, kreativitas, komposisi koreografi, dan semangat kebersamaan. Dari hasil penjurian, keluar tiga pemenang terbaik: Juara 1: Gito Maron + (Rp 25.000.000), Juara 2: Dance Generation (Rp 20.000.000) dan Juara 3: Goong Prada Manajemen (Rp 15.000.000).

Menurut Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya, pendaftaran tahun ini mencapai 35.000 peserta, meningkat pesat dari tahun sebelumnya.

“Partisipan termuda berusia 5 tahun dan tertua mencapai 70 tahun. Ini membuktikan bahwa menari adalah bahasa universal yang bisa dinikmati siapa saja,” ujarnya.

Dari segi demografi, kelompok usia 25–35 tahun mendominasi dengan 42%, diikuti oleh usia 16–24 tahun sebanyak 30%. Menariknya, 77% peserta adalah perempuan, menunjukkan kuatnya peran perempuan dalam pelestarian budaya.

Memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan, Indonesia Menari 2025 menjadi bagian dari perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya. Sejak dimulai pada 2012, program ini konsisten menghadirkan ruang apresiasi bagi para penari dan pecinta seni pertunjukan di Tanah Air.

“Kita bukan hanya menampilkan tari, tapi juga merayakan keberagaman Indonesia. Kami berharap event ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya Nusantara,” pungkas Billy.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut