SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Upaya memperkuat fondasi kewirausahaan muda di Jawa Timur dilakukan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim. Organisasi ini akan menggelar dua agenda besar bertajuk Rapat Kerja Daerah (Rakerda) XVII dan Forum Bisnis Daerah (Forbisda) pada 23 Oktober 2025 di Hotel Westin Surabaya. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi menjadi titik strategis penetapan arah kerja HIPMI hingga 2028 mendatang.
Ketua Umum HIPMI Jawa Timur, Ahmad Salim Assegaf, menyampaikan bahwa Rakerda tahun ini akan menegaskan transformasi HIPMI sebagai organisasi yang tidak hanya fokus pada acara formal, tetapi benar-benar memberikan impact nyata dalam pengembangan usaha anggota.
“Kami ingin setiap program yang disahkan nanti benar-benar berdampak pada peningkatan skala usaha, akses pasar, dan kemudahan permodalan. Ini bukan sekadar acara tahunan, ini adalah forum penentu arah kerja strategis HIPMI Jatim untuk tiga tahun ke depan,” tegas Salim.
Agenda utama Rakerda mencakup: Pengesahan program kerja 2025–2028, Penetapan timeline pelaksanaan kegiatan antarbidang, danEvaluasi kinerja pengurus daerah dan cabang.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Forbisda 2025 akan hadir dengan pendekatan matchmaking lintas sektor. Acara ini akan menghadirkan sesi talkshow inspiratif dan business matching yang telah berlangsung sejak September.
Tujuannya jelas: mempertemukan pengusaha muda dengan stakeholder kunci seperti: Investor nasional dan internasional, Perbankan dan lembaga pembiayaan, Instansi pemerintah, Konjen, dan Atase Perdagangan, Asosiasi lintas industri
“Melalui Forbisda, kami membuka akses konkret bagi anggota untuk bertumbuh. Kolaborasi adalah kunci UMKM naik kelas,” tambah Salim.
Selama periode 2025–2028, HIPMI Jatim menargetkan pencapaian yang lebih terukur melalui tiga fokus utama pengembangan anggota: Akses pengembangan usaha melalui pelatihan, mentoring, dan inkubasi bisnis, Fasilitasi permodalan lewat kerjasama dengan perbankan dan lembaga keuangan alternatif, dan Perluasan pasar, termasuk ekspor melalui koneksi dengan atase perdagangan dan buyer luar negeri.
Editor : Arif Ardliyanto