LPBH PCNU Surabaya Fokus Kawal Kasus Hukum Warga NU, Siapkan Program Literasi Hukum
Dalam sambutannya, Masduki Toha menegaskan bahwa Hajatan Nusantara bukan sekadar ajang seremonial, tetapi momentum penting untuk meneguhkan semangat khidmah warga NU kepada bangsa.
“Malam ini kita meneguhkan komitmen untuk terus berkhidmah kepada umat dan bangsa. Pengukuhan lembaga-lembaga baru ini adalah langkah memperkuat dakwah, pendidikan, dan sosial keumatan di Surabaya,” ujarnya.
Malam puncak juga diisi dengan pengukuhan lembaga-lembaga baru PCNU Surabaya, ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan, penyerahan bendera pataka, serta doa bersama yang dipimpin para kiai sepuh.
Selain itu, panitia mengumumkan para pemenang lomba Hajatan Nusantara yang sebelumnya digelar, di antaranya: Lomba Baca Kitab Kuning oleh RMI Surabaya, Lomba Dai Aswaja oleh LDNU Surabaya, Lomba Musik Patrol oleh Lesbumi Surabaya, Lomba Banjari oleh IPNU Surabaya dan Lomba Nadhom Aqidatul Awam oleh Fatayat NU Surabaya
Suasana malam itu semakin semarak dengan penampilan seni santri, musik patrol, banjari, hingga pembacaan puisi kebangsaan. Perpaduan seni dan spiritualitas ini menghadirkan kehangatan khas budaya Islam Nusantara di tengah masyarakat kota.
Sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025, PCNU Surabaya akan menggelar Istighosah Kubro dan Doa Bersama pada Selasa (21/10/2025) di Kantor PCNU Surabaya. Acara ini akan melibatkan para kiai, santri, pengurus NU dari berbagai tingkatan, serta masyarakat umum.
“Setelah rangkaian budaya dan pengukuhan ini, istighosah menjadi puncak spiritual peringatan Hari Santri. Inilah wujud menjaga warisan ulama dan mendoakan bangsa agar selalu dalam lindungan Allah SWT,” tutur Masduki Toha.
Dengan berakhirnya Hajatan Nusantara, PCNU Surabaya menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda depan dalam menjaga tradisi keilmuan, kebudayaan, dan semangat kebangsaan di Kota Pahlawan.
Editor : Arif Ardliyanto